MATARAM-Program Studi (Prodi) Filsafat Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram menggelar seminar dengan tema Revitalisasi Filsafat di Era Disrupsi Peradaban. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Rektorat STAHN Gde Pudja Mataram Jalan Pancaka No. 7 Mataram Selasa (25/6).
Ketua Panitia Seminar Prodi Filsafat Agama Hindu STAHN Gde Pudja Mataram, I Gusti Komang Kembarawan, S.Ag.,M.Ag. dalam laporannya mengatakan maksud dan tujuan dari kegiatan seminar ini adalah (1). Melalui seminar ini diharapkan tercetus ide-ide dalam revitalisasi filsafat di era disrupsi peradaban baik ditinjau dari segi filsafat Agama Hindu maupun dari segi filsafat murni, (2) Menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya dibidang pendidikan dan pengajaran, (3) Meningkatkan gairah para dosen untuk menulis (Literasi) baik menulis buku, jurnal, artikel maupun karya ilmiah.
Seminar ini diikuti oleh 91 orang terdiri dari 18 dosen, Pejabat fungsional/struktural dan kepala laboratorium 26 orang, Dharma wanita 3 orang, alumni 4 orang, Mahasiswa prodi S2 6 orang, mahasiswa S1 26 orang, HMJ 4 orang, WHDI 3 orang dan pandita 1 orang.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Argom Kuswanjono dari Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta dan Tiwi Etika, Ph.D dari Institut Hindu Negeri TP_Palangkaraya.
Ketua STAHN Gde Pudja Mataram, Dr. I Nyoman Wijana, S.Sos.,M.Si.,M.Pd., dalam sambutannya mengatakan, era disrupsi merupakan era banyak perubahan yang memiliki dampak signifikan mulai terganggu, hingga punah, namun juga banyak yang terbantu dengan adanya perubahan atau inovasi. Disrupsi dipandang sebagai era semua orang berlomba untuk menciptakan inovasi, siapa yang tidak berani berinovasi dan mengikuti zaman, kelak akan tertinggal.
Dunia hari ini sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi linear. Perubahannya sangat cepat, fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru.
Disrupsi menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. Cakupan perubahannya luas mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era ini akan menuntut kita untuk berubah atau punah. “Jelas I Nyoman Wijana.