Mataram - Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menggelar wisuda ke-XX Sarjana dan Wisuda ke-VIII Pascasarjana dalam Sidang Senat Terbuka di Narmada Convention Hall Jln. Majapahit No 11 Pagesangan barat Kota Mataram, Sabtu, 29 Juli 2023. Sebanyak 147 orang diwisuda pada wisuda tahun ini.
Wisudawan IAHN Gde Pudja Mataram pada periode kali ini terdiri dari 14 orang dari Program Studi (Prodi) S2 Ilmu Komunikasi Hindu, empat orang Prodi S2 Pendidkan Agama Hindu, 32 orang Prodi Pendidikan Agama Hindu, tiga orang Prodi Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu, 13 orang Prodi Pendidikan Guru-PAUD, 25 orang Prodi Ilmu Hukum Agama Hindu, tujuh orang Prodi Filsafat Agama Hindu, dan 49 orang dari Prodi Ekonomi Hindu.
Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma.,S.E.,M.Si., dalam pidatonya mengatakan, wisuda tahun ini mengusung tema terwujudnya generasi muda milenial yang moderat, adaptif, unggul, dan berdaya saing serta berkarakter mulia.
Tema besar ini menjadi perhatian serius kami, bahwa kami dan seluruh civitas akademika telah mengambil suatu terobosan dan langkah strategis, mendukung dan berparitisasi dalam mengisi pembangunan melalui pemberdayaan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan melibatkan pemerintah dalam mengedepankan nilai kerukunan dan nilai harmoni, ujar Rektor.
Visi unggul IAHN Gde Pudja juga membuka cakrawala pola pikir untuk mengkontruksi dan memajukan inovasi dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia dan khususnya Hindu. Kami juga meningkatkan riset unggulan dengan skala nasional dan internasional, ujar Rektor.
Rektor juga mengajak para wisudawan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Ia meminta para wisudawan jangan pernah meremehkan orang lain.
Saya berharap IAHN Gde Pudja Mataram menyentuh seluruh lapisan dan kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat Hindu dan generasi muda di NTB, sehingga mampu meningkatkan SDM secara spiritual dan ssecara sosial dalam mendukung kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia. Dalam hal ini, IAHN harus mampu menjadi contoh dan garda terdepan membangun manusia yang unggul, berkarakter, dan memiliki daya saing, harap Rektor.
Wisuda tahun ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si. Dalam sambutannya ia memotivasi para wisudawan untuk meraih kesukesan nantinya.
Selamat kepada wisudawan dan wisudawati, selamat kepada orang tua, kami kembalikan anak bapak ibu untuk mengabdi ke tengah masyarakat, ujar Dirjen.
Gubernur NTB yang diwakili Asisten II Setda NTB, Dr. H. Fathul Gani, M.Si., menyampaikan, gubernur mengucapkan selamat kepada para wisudawan. Semoga apa yang didapatkan selama jenjang pendidikan dapat bermanfaat dalam bermasyarakat. Semoga kehadiran para wisudawan dan para sarjana di tengah masyarakat memberikan manfaat, harapnya.
Wisuda tahun ini juga diisi oleh orasi ilmiah yang disampaikan dosen IAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Drs. I Nyoman Murba Widana, M.Ag. Seusai sambutan-sambutan, kegiatan wisuda diisi dengan pembacaan SK wisuda dan prosesi wisuda berupa pemindahan tali toga oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram. Rektor juga memberikan penghargaan kepada para wisudawan terbaik.
Prosesi wisuda IAHN Gde Pudja Mataram tahun 2023 juga berlangsung semarak dengan adanya tarian penyambutan dan dekorasi ruangan yang menghiasi acara sakral ini.
Wisuda IAHN Gde Pudja Mataram dihadiri oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama, Gubernur NTB yang diwakili Asisten II Setda NTB, Wali Kota Mataram yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Kanwil Kemenag NTB, Senat dan Anggota Senat IAHN Gde Pudja Mataram, ketua organiasasi kemasyarakatan Hindu di NTB, para rektor perguruan tinggi di NTB, dan dosen serta pegawai IAHN Gde Pudja Mataram. Hadir juga pendamping para wisudawan dan undangan lainnya.
Mataram Sebanyak 70 orang mahasiswa Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram (IAHN GPM) yang menempuh mata kuliah Bahasa Kawi mengikuti studi tour ke Museum NTB pada Kamis (20/07/2023) kemarin. Mahasiswa yang mengikuti studi tour berasal dari Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Agama Hindu dan Prodi S1 Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu. Saat berkunjung ke Museum NTB, mahasiswa didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Bahasa Kawi, Desak Made Yoniartini, S.Pd.H., M.Pd.H. Desak Made Yoniartini, S.Pd.H., M.Pd.H., mengakui bahwa kunjungan rombongan mahasiswa dan dosen IAHN GPM ini diterima dengan baik oleh pihak pengelola museum. Di museum rombongan diajak melakukan observasi Lontar. Selain itu, pihak museum juga memberikan penjelasan tentang berbagai jenis lontar yang ada di museum terbesar di NTB itu.Jumlah peserta (studi tour) keseluruhan 70 orang. Mahasiswa (yang ikut dari) Prodi pendidikan Agama Hindu dan Prodi Seni dan Budaya Keagamaan Hindu Semester 2 yang sedang menempuh mata kuliah Bahasa Kawi. Di Museum kita dijelaskan tentang jenis-jenis Lontar. Bagaimana Lontar dibuat, bagaimana Lontar di salin, dan bagaimana Lontar di konservasi. Selanjutnya diperlihakan Lontar Usada, Lontar Wariga dan Lontar Kakawin ungkap dosen pengampu mata kuliah Bahasa Kawi yang akrab di panggil Desak Yoni itu.Dikutip dari berbagai sumber, Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno adalah fase tertua dari bahasa Jawa yang dituturkan di bagian Tengah dan Timur pulau Jawa, termasuk di beberapa daerah di pulau Madura dan Bali bahkan di Lombok. Bahasa Kawi merupakan salah satu cabang rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti. Penggunaan bahasa Kawi banyak ditemukan dalam tulisan yang ada pada berbagai lontar yang ada di Lombok, Bali dan beberapa daerah di Jawa. Lontar sendiri berasal dari daun siwalan atau tal yang dikeringkan dan dipakai sebagai bahan naskah dan kerajinan. Lontar pada zaman dahulu sering digunakan sebagai medium komunikasi untuk bersurat kepada kerabat atau bahkan menjadi buku catatan harian.Di IAHN Gde Pudja Mataram, Bahasa Kawi yang merupakan salah satu bahasa yang digunakan dalam lontar menjadi salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan di beberapa program studi. Diantaranya, Prodi S1 Pendidikan Agama Hindu dan Prodi S1 Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu. (pm)
Lembar - Dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Hindu Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di Dusun Karang Anyar Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. PkM Prodi Ekonomi Hindu diselenggarakan sejak 15 Juli 2023 dan resmi ditutup oleh Koprodi Ekonomi Hindu, Ni Putu Anom Pancawati, M.Ak. kemarin (19/07/2023).Kegiatan PkM diikuti oleh warga Hindu di Dusun Karang Anyar, Kepala Desa Jembatan Kembar, Ketua PHDI Lobar, PHDI Lembar dan unsur Toga dan Toma didaerah tersebut. Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor I IAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Drs. I Wayan Sumertha, M.Ag.Selama PkM, warga secara antusias hadir Bale Banjar Bhakti Dharma Sari di Karang Anyar. Warga dewasa hingga anak-anak antusias mengikuti pendampingan dari pembina PkM. Usai pelaksanaan PkM masyarakat lebih memahami tentang pengelolaan lahan kering dan manajemen KUB dengan baik. Hal itu diimplementasikan oleh KUB Kelompok Tani Jagung di daerah setempat. Selain fokus pada pendampingan usaha dan pengelolaan lahan, tim PkM juga memberikan pembinaan generasi muda terkait seni dan praktik keagamaan. Diantaranya anak-anak Pasraman ditempat itu diberikan pembinaan tentang Yoga, Tari dan ritual keagamaan Hindu lainnya. (pm)
Sekotong - Dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Pariwisata Budaya dan Keagamaan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat sejak kemarin (19/7/2023) sampai tanggal 25 Juli 2023. Pada PkM di Sekotong Barat, Prodi Pariwisata ajak generasi muda untuk persiapkan wellness tourism sebagai salah satu daya tarik wisata di Kecamatan Sekotong. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran multikultural dan toleransi.Wellness tourism merupakan wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan. Kegiatan yang dilakukan adalah yoga, meditasi, perawatan spa dan pemanfaatan pengobatan tradisional lainnya. Sebanyak 10 orang anggota tim PkM Prodi Pariwisata Budaya dan Keagamaan (Parbud) Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram terdiri dari empat orang dosen dan enam orang mahasiswa. Ikut dalam tim PkM Parbud antara lain Dekan Fakultas Dharma Duta, Brahma Widya dan Dharma Sastra, Dr. Joko Prayitno, S.Ag., S.T., M.Pd.H., yang merupakan dosen homebase Prodi S1 Pariwisata Budaya dan Keagamaan. Selain itu, Sekretaris LPPM, Ni Putu Sasmika Dewi, S.S., M.Si., yang juga merupakan dosen homebase Parbud juga ikut serta sebagai tim pengabdian.Tim dipimpin oleh Koordinator Prodi, I Ketut Putu Suardana, M.I.Kom., selaku Ketua Tim PkM. Ni Putu Ade Resmayani, S.Pd., M.Pd., selaku sekretaris dan enam orang mahasiswa lainnya menjadi anggota. Enam mahasiswa yang terlibat dalam PkM Parbud di Sekotong diantaranya Ni Kadek Ayu Restu Widiani, Ni Kadek Karni, Ni Nyoman Sevita Vibhudari Trisna, I Wayan Aria Jelantik, Ni Luh Putri Winarti, dan I Putu Gede Satria Andika. (pm)
Bandung - Rektor Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram menghadiri kegiatan focush group disccusion (FGD) musyawarah forum rektor perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKN) seluruh Indonesia di Hotel Grand Prianger Bandung, Jawa Barat pada Senin hingga Rabu, 17-19 Juli 2023.Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia yang diwakili Dirjen Bimas Islam, Muhammad Ali Ramdhani menyatakan bahwa Menag, Yaqut Kholil Qoumas berharap segala hal isu di lingkungan Kemenag khususnya harus langsung direspon secara akademik oleh PTKN. Ia bahkan memerintahkan kepada rektor, jika ada isu agar tidak menunggu boming terlebih dahulu. Ia juga berharap kepada para rektor lewat forum rektor mampu menyusun draf KMA untuk tahun yang akan datang."Terkait masa jabatan forum rektor, Menag berpesan agar Forum Rektor bukan dijadikan sebuah lembaga untuk pengkaderan, oleh karenanya tidak perlu cepat-cepat terkait masa jabatan kepengurusan Forum Rektor, minimal masa kepengurusan selama 2 tahun" ungkap Dirjen Bimas Islam.Sementara itu, Direktur PTKN, Ahmad Zainul Hamdi dalam sambutannya berpesan agar PTKN bekerjasama dengan pengelola bahasa di setiap kampus untuk mengadakan pelatihan bahasa guna menyiapkan para lulusan untuk mengikuti Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dan ia berharap adanya jaringan komunikasi yang lebih efektif dari para Rektor terkait kebijakan yang dikeluarkan Kemenag.Dari FGD yang berlangsung tiga hari di Bandung menghasilkan beberapa keputusan konkret, diantaranya:1. Bagi yang butuh segera dan sulit melakukan revisi anggaran, Dirjen siap menyiapkan anggaran akreditasi beberapa Prodi langka peminat yang belum teranggarkan.2. KMA 82 Tahun 2023 tidak ada interpretasi, artinya berlaku untuk mahasiswa Angkatan 2023/2024 dan tidak berlaku surut.3. Forum Rektor memiliki tugas untuk membuat Draft KMA tahun 2024/20254. Kepengurusan Forum Rektor masa berlakunya 2 tahun, akan tetapi untuk kepengurusan saat ini berakhir sampai 4 Oktober 2023.5. Masing-masing PTKN mempersiapkan kelas unggulan Bahasa untuk menyiapkan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB).6. Forum Rektor membuat Tim Adhoc untuk membuat kertas kerja tentang DTPNS dan Pegawai Non PNS yang jika tidak lolos pada saat rekrutmen 2022, yang jika semuanya di PHK maka akan lumpuh sekian banyak Prodi dan tentu semua itu harus didukung sekian banyak data, sehingga akan membantu kerja Dirjen untuk melakukan ikhtiar menyelamatkan dosen maupun pegawai Non PNS di masing-masing kampus.
Medan - Bertempat di Hotel Four Point' by Sheraton Kota Medan, Rektor IAHN Gde Pudja Mataram tandatangani perjanjian kerjasama dengan Pembimbing Masyarakat Hindu Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara pada Minggu (16/07/2023).Penandatanganan perjanjian kerjasama atau MoU antara Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram dengan Penyelenggara Bimas Hindu Sumatera Utara bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM umat Hindu di Sumatera Utara.Hal ini dilakukan melihat kondisi kurangnya SDM Hindu yang berlatarbelakang pendidikan agama di Sumut."Ini adalah upaya kami dari IAHN Gde Pudja Mataram untuk mendukung kualitas SDM Hindu melalu pendidikan di Sumatera Utara" ungkap Dr. I Wayan Wirata.Sementara itu, Pembimas Hindu Sumatera Utara, Elirosa Tarigan, S.E., sangat mengapresiasi upaya Rektor IAHN Gde Pudja Mataram memajukan SDM Hindu di Sumatera Utara. Wanita yang menaungi 30 kabupaten/kota di Sumatera Utara itu mengaku berterima kasih atas kesukarelaan rektor bersama tim PMB memberi pembinaan kepada umat Hindu di Sumatera Utara. Perempuan yang akrab disapa Rosa itu bahkan mengatakan jarang sekali ada rektor yang mau turun ke masyarakat Hindu binaannya."Kami berterima kasih kepada bapak Rektor yang mau kami ajak turun ke umat. Jarang sekali ada Rektor yang mau turun ke pelosok. Biasanya perguruan tinggi sosialisasi hanya dengan titip brosur saja kepada kami" ungkapnya dengan logat Batak Karo yang kental usai penandatangan MoU.Dengan ditandatanganinya MoU kedua belah pihak, maka Pembimas Hindu Sumut berhak memberikan rekomendasi kepada calon mahasiswa yang akan mendaftar di IAHN Gde Pudja Mataram. Hal itu dapat mempermudah proses masuknya calon mahasiswa di kampus Hindu satu-satunya di Mataram ini.Selain itu, MoU seperti ini akan dapat meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh IAHN Gde Pudja Mataram. (pm)