Mataram, 10 November 2024 Rektor beserta seluruh sivitas akademika Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram mengucapkan selamat kepada Kementerian Agama Republik Indonesia atas keberhasilannya meraih peringkat pertama dalam capaian Aksi Strategis Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) antar-kementerian. Prestasi ini diumumkan dengan pencapaian nilai sebesar 94,29%, menunjukkan komitmen kuat Kementerian Agama dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungannya.
Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian ini. Menurutnya, capaian ini merupakan bukti konkret dari integritas serta akuntabilitas yang dipegang teguh oleh Kementerian Agama. Capaian ini menjadi inspirasi bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri untuk semakin berkomitmen dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap langkah, ujar Prof. Wirata.
Sebagai perguruan tinggi keagamaan, IAHN Gde Pudja Mataram memiliki misi untuk tidak hanya mencetak generasi yang berilmu, tetapi juga memiliki moral dan integritas yang tinggi. Menyambut capaian ini, Prof. Wirata berharap nilai-nilai anti-korupsi dapat terus diterapkan oleh seluruh sivitas akademika. Ia menekankan bahwa mahasiswa dan dosen harus menjadi teladan dalam penerapan prinsip-prinsip kejujuran dan tanggung jawab.
Selain memberikan ucapan selamat, Prof. Wirata juga menyampaikan harapan agar capaian ini bisa menjadi motivasi bagi perguruan tinggi keagamaan lainnya untuk terus menjaga nilai-nilai integritas dan transparansi. Menurutnya, integritas dan akuntabilitas adalah pilar penting dalam pendidikan tinggi yang harus terus diperkuat.
IAHN Gde Pudja Mataram tidak hanya menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang diraih Kementerian Agama, tetapi juga mempertegas komitmennya dalam menjaga kepercayaan publik melalui pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai kebaikan dan kejujuran.
Sebagai lembaga pendidikan yang berfokus pada agama dan budaya Hindu, IAHN Gde Pudja Mataram terus berupaya untuk mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral dan integritas tinggi. Prof. Wirata mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjadikan capaian Kementerian Agama sebagai teladan dan dorongan dalam mencapai visi dan misi pendidikan yang bebas dari korupsi dan penuh integritas.
Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Agama, IAHN Gde Pudja Mataram menegaskan kembali perannya sebagai pusat pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, sejalan dengan komitmen Kementerian Agama dalam pencegahan korupsi di tanah air. By PM (Tim Humas dan Protokol)
Mataram Dalam upaya memperkuat pelaksanaan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), IAHN Gde Pudja Mataram mengadakan Workshop Revisi Kurikulum PAUD bertema Revisi Kurikulum sebagai Upaya Mewadahi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang berlangsung pada 7-9 November 2024 di Hotel Golden Palace. Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidang kurikulum dan pendidikan, yaitu Prof. Dr. I Wayan Karta, MS, Prof. Dr. Drs. I Wayan Paramartha, S.H., M.Pd., dan Prof. Dr. I Putu Gelgel, S.H., M.Hum.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ni Wayan Ria Lestari, M.Pd., menyampaikan bahwa revisi kurikulum ini ditujukan untuk memfasilitasi pelaksanaan program RPL, yang mensyaratkan program studi terakreditasi minimal Baik Sekali, memiliki pedoman RPL, dan unit pelaksana yang terstruktur. Dalam kesempatan ini, kami berencana menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan RPL, khususnya untuk prodi pendidikan agama Hindu, pendidikan seni dan kebudayaan agama Hindu, PG-PAUD, dan filsafat Hindu, jelasnya. Workshop ini diikuti oleh 45 dosen dan tenaga administrasi IAHN Gde Pudja Mataram.
Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.MA., S.E., M.Si., M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya kesiapan administrasi dan sistem yang terstruktur dalam mendukung program RPL. Program RPL ini membutuhkan penyetaraan yang jelas, perangkat sistem yang lengkap, dan harus terkait dengan dunia nyata agar capaian pembelajaran memiliki relevansi. Semoga upaya kita hari ini dapat terealisasi dengan kerja sama yang kuat, ujar Rektor, menyemangati seluruh peserta untuk mendalami konsep RPL secara mendalam.
Workshop ini diharapkan mampu mendorong pengembangan kurikulum yang lebih adaptif dan responsif dalam mendukung pengakuan pembelajaran lampau di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram, sekaligus mewujudkan capaian pembelajaran yang lebih terarah dan berkualitas sesuai standar RPL.
By AR (Tim Humas dan Protokol)
Mataram - 2 November 2024. UKM Upakara IAHN Gde Pudja Mataram menggelar workshop pada Minggu pagi tadi bertema Meningkatkan Pemahaman Pembuatan Banten Otonan Sederhana Sesuai Sastra Hindu. Acara ini menjadi bagian dari perayaan HUT ke-XIV UKM Upakara, dilaksanakan di Gedung Rektorat Lantai III IAHN Gde Pudja Mataram. Workshop ini dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa IAHN Gde Pudja Mataram, perwakilan organisasi kerohanian Hindu dari SMA/SMK se-Kota Mataram, organisasi Hindu seperti WHDI, dan masyarakat umum.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama, Dr.Drs. I Wayan Sumertha, M.Ag. Dalam sambutannya, Wakil Rektor I menekankan pentingnya pelaksanaan upakara otonan yang lebih dari sekadar perayaan ulang tahun. Ia menyatakan bahwa otonan berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur dan sebagai upaya untuk menetralisir pengaruh buruk, baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan. Melalui workshop ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dan mampu membuat banten otonan secara sederhana di rumah masing-masing.
Dua narasumber yang mengisi workshop adalah dosen IAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Desak Putu Saridewi, S.S., M.Pd.H. dan Ni Nengah Sudarsini, M.Pd. Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berisi penyampaian materi oleh kedua narasumber. Dr. Desak Saridewi menjelaskan bahwa banten otonan yang akan dibuat terdiri dari Banten Peras, dapetan, sodaan, sayut, dan bayuan, yang semuanya merupakan bagian dari Banten Otonan Tumpeng Telu. Setiap jenis banten memiliki tujuan dan makna yang mendalam, yang perlu dipahami oleh umat.
Sementara itu, Ni Nengah Sudarsini, M.Pd., yang juga merupakan pembina UKM Upakara, menekankan pentingnya memahami konsep dan makna otonan. Ia menegaskan bahwa otonan tidak hanya dilaksanakan saat anak-anak (tiga oton) tetapi juga sampai dewasa dan bahkan hingga akhir hayat, sesuai dengan yang tercantum dalam Lontar Kanda Pat Rare.
Sesi kedua adalah praktik pembuatan banten otonan. Seluruh peserta telah membawa perlengkapan masing-masing dan dibagi menjadi 12 kelompok. Setiap kelompok dipandu oleh narasumber dan didampingi oleh mahasiswa/i UKM Upakara. Workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang memperkaya pemahaman peserta tentang banten otonan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam melaksanakan tradisi Hindu. By PM (Tim Humas dan Protokol)
Mataram, 31 Oktober 2024 - Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram meneguhkan komitmennya dalam memperluas kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau. Penandatanganan MoU ini berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai 2 Rektorat IAHN Gde Pudja Mataram dan menandai awal dari berbagai potensi sinergi yang dapat dikembangkan antara kedua institusi.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.SE., M.Si., M.Pd., dan Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. H. Hairunas, M.Ag. Acara ini juga dihadiri oleh pejabat dan sivitas akademika dari kedua perguruan tinggi. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar dalam bidang akademik, penelitian, serta pengabdian masyarakat, yang menjadi landasan penting bagi terciptanya sinergi lintas budaya dan keagamaan di antara kedua lembaga.
Selain penandatanganan MoU, acara ini dirangkaikan dengan kegiatan studi tiru oleh UIN Riau yang berfokus pada penerimaan mahasiswa baru dengan pendekatan multikultural di IAHN Gde Pudja Mataram. Melalui kegiatan ini, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ingin memahami strategi dan pendekatan inklusif yang diterapkan oleh IAHN Mataram dalam mendukung keberagaman di lingkungan kampus, yang sejalan dengan nilai-nilai multikultural yang diusung kedua institusi.
Kerjasama ini diharapkan tidak hanya terbatas pada pertukaran mahasiswa atau dosen, tetapi juga mencakup program penelitian bersama dan inisiatif pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan memberdayakan komunitas lokal. Menurut Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendorong kemajuan di berbagai bidang, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia yang berwawasan global dan multikultural.
Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. H. Hairunas, juga menyambut baik kerjasama ini sebagai peluang untuk memperkuat jaringan akademik di tingkat nasional, sekaligus meningkatkan pemahaman lintas budaya dalam kerangka keberagaman di Indonesia.
By PM (Tim Humas dan Protokol)
Mataram, 29 Oktober 2024 Sekretaris Jenderal Kementerian Agama , Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T., menekankan pentingnya transformasi pendidikan tinggi dalam upaya mendukung perkembangan Indonesia di masa depan. Hal ini disampaikan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh pejabat di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram dan dibuka secara resmi oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., di Hotel Jayakarta, Lombok. Dalam sambutan pembukaannya, Rektor menekankan pentingnya memperkuat tata kelola institusi sebagai bagian dari upaya mencapai visi dan misi yang lebih baik. "Pengelolaan yang kuat dan terarah adalah fondasi bagi kemajuan institusi," ujar Prof. Wayan Wirata.
Pengembangan Kompetensi dan Akses Pendidikan yang Setara
Sementara itu dalam paparannya, Sekjen Kemenag Prof. Ramdhani menggarisbawahi bahwa pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang komprehensif harus menjadi fokus utama dalam transformasi pendidikan tinggi. Menurutnya, tantangan masa depan menuntut adanya alumni yang tidak hanya menguasai bidang ilmu, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan dan memiliki keterampilan teknologi, pemecahan masalah, serta pengorganisasian diri.
Sekjen juga menyoroti pentingnya kesetaraan akses terhadap pendidikan berkualitas. Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Kita harus memastikan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi maupun fisik, ujarnya.
Dalam konteks transformasi IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Ramdhani mendorong untuk percepatan proses peralihan menuju universitas, sebuah langkah yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas pendidikan yang ditawarkan. Selain itu, beliau juga mengajak IAHN untuk meninjau dan memperbarui kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja di masa depan. Kurikulum yang terbarukan harus memasukkan elemen-elemen Pendidikan 4.0, seperti pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan kolaboratif.
Penguatan dari Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI
Salah satu poin utama dalam rapim ini adalah arahan dari Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., yang turut memberikan penguatan dan menutup acara tersebut. Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Hindu menekankan pentingnya revisi kurikulum di IAHN Gde Pudja Mataram. Menurutnya, kurikulum yang diterapkan saat ini masih bersifat segmental dan belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai kebangsaan yang mengindonesia.
Kurikulum perlu mencerminkan perspektif global untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks, ujar Prof. I Nengah Duija. Ia menggarisbawahi bahwa seluruh instansi pendidikan di Indonesia akan segera beralih menggunakan platform digital terintegrasi. Transformasi digital ini akan memungkinkan dosen melakukan interaksi akademik secara langsung melalui perangkat mobile, seperti ponsel pintar. Dengan adanya sistem ini, kualitas pengajaran diharapkan akan meningkat dan proses akademik menjadi lebih efisien.
Kualitas dan Relevansi Pendidikan Tinggi
Sekjen Kemenag lebih lanjut menegaskan perlunya peningkatan standar kualitas di lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Standar ini, menurutnya, harus berpedoman pada regulasi nasional serta dukungan dari badan-badan sertifikasi profesional. Kualitas pendidikan tinggi sangat penting agar lulusan dapat bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa, tambahnya.
Selain kualitas, relevansi pendidikan juga menjadi perhatian utama. Transformasi pendidikan tinggi harus diarahkan pada pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Hal ini mencakup penerapan metodologi penelitian yang lebih baik dan pengembangan kemampuan berpikir kritis para dosen dan mahasiswa.
Merangkul Perubahan dan Inovasi
Sekjen Kemenag juga menekankan pentingnya lembaga pendidikan tinggi untuk responsif terhadap perubahan. Sekjen memberikan contoh penurunan Nokia sebagai pelajaran penting bagi lembaga pendidikan agar tidak stagnan. Pergeseran dari model pembelajaran hafalan menuju pendekatan kolaboratif dan interaktif harus diadopsi oleh seluruh institusi pendidikan. Pendidikan tinggi tidak hanya harus relevan dengan zaman, tetapi juga harus adaptif terhadap inovasi yang terus berkembang, jelasnya.
Di akhir paparannya, Sekjen mengajak seluruh pimpinan di IAHN Gde Pudja Mataram untuk berkomitmen pada transformasi dan terus maju demi keunggulan institusi mereka. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram pun menyambut baik arahan tersebut, dan bertekad untuk melakukan perubahan signifikan dalam sistem dan proses pembelajaran di kampus yang dipimpinnya. By PM (Humas dan Protokol)
Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menggelar Rapat Pimpinan dengan tema "Penguatan Tata Kelola, Perencanaan, Kepegawaian, Barang Milik Negara (BMN), Arsip, dan Organisasi Tata Kerja IAHN Gde Pudja Mataram." Rapat ini dihadiri oleh seluruh pejabat di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram dan dibuka secara resmi oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., di Hotel Jayakarta, Lombok.
Dalam pembukaan acara, Rektor menekankan pentingnya memperkuat tata kelola institusi sebagai bagian dari upaya mencapai visi dan misi yang lebih baik. "Pengelolaan yang kuat dan terarah adalah fondasi bagi kemajuan institusi," ujarnya.
Salah satu poin utama dalam rapat ini adalah arahan dari Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., yang juga menutup acara tersebut. Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Hindu menyampaikan bahwa kurikulum yang diterapkan di IAHN Gde Pudja Mataram perlu segera direvisi. Menurutnya, kurikulum yang ada saat ini masih bersifat segmental dan belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai kebangsaan yang "mengindonesia." Ia menekankan pentingnya memiliki kurikulum dengan perspektif global untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
"Seluruh instansi pendidikan di Indonesia akan segera beralih menggunakan platform digital terintegrasi. Hal ini memungkinkan para dosen untuk melakukan interaksi akademik secara langsung melalui perangkat mobile, seperti ponsel pintar," ujar Prof. I Nengah Duija. Transformasi digital ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan mempermudah proses akademik.
Selain itu, Dirjen juga mengumumkan rencana pertukaran dosen antar Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) di Indonesia serta pencanangan program pencangkokan dosen. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan mendorong kolaborasi akademik antar perguruan tinggi.
Rapat Pimpinan ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai instansi penting, seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Perencana Kementerian Agama, Biro Ortala Kemenag, hingga Sekjen Kementerian Agama dan Dirjen Bimas Hindu Kemenag.
Dalam sesi diskusi, para narasumber memberikan pandangan strategis terkait pengelolaan BMN, kepegawaian, perencanaan, dan arsip yang lebih baik di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram. Acara ini diharapkan mampu memberikan panduan bagi institusi untuk meningkatkan efisiensi tata kelola dan kinerja akademik.
Kepala Biro AUAK, Drs. I Gusti Nyoman Artawan, M.Ag., selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyebut bahwa kegiatan rapat pimpinan yang diikuti oleh 70 pejabat IAHN Gde Pudja Mataram ini merupakan bentuk komitmen IAHN Gde Pudja Mataram untuk bertransformasi dan memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam pendidikan agama Hindu. Melalui rapim, IAHN Gde Pudja Mataram terus berkomitmen untuk bertransformasi dan memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam pendidikan agama Hindu serta meningkatkan profesionalisme pelayananan publik ungkapnya. By PM (Tim Humas dan Protokol).