ILMU KOMUNIKASI HINDU (S2)

Program Studi S2 Ilmu Komunikasi Hindu STAHN Gde Pudja Mataram merupakan usulan penyelenggara pendidikan dan pengajaran bidang Ilmu Komunikasi Hindu. Program studi ini sebagai pengembang kegiatan akademik dan keilmuan berupaya mempersiapkan lulusan sebagai Magister Ilmu Komunikasi Hindu (M.I.Kom) yang profesional di bidang Ilmu Komunikasi Hindu, sehingga dapat berkiprah di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. Landasan kekuatan dan kekokohan program studi S2 Ilmu Komunikasi Hindu STAHN Gde Pudja Mataram secara yuridis formal termaktub dalam Surat Keputusan Pendirian STAHN Gde Pudja Mataram Keputusan Presiden RI Nomor 27 Tahun 2001, tanggal 11 Juli tahun  2001 yang ditanda-tangani Presiden RI Bapak Abdurrahman Wahid, serta Surat Keputusan tentang Izin Operasional Program Studi berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimas Hindu Nomor 106 Tahun 2012 tanggal 31 Mei  tahun 2013. Program Studi S2 Ilmu Komunikasi Hindu diakreditasi pada Tahun 2015 melalui Keputusan BAN-PT No. 1263/BAN-PT/Akred/M/XII/2015 dengan Nilai akreditasi B berlaku sejak tanggal 29 Desember 2015 sampai dengan 29 Desember 2020. Penyusunan Program Studi S2 Ilmu Komunikasi Hindu berdasarkan regulasi negara yang berlaku saat ini harus mengacu kepada beberapa peraturan terkait tentang standar yang ditetapkan oleh negara. Terutama penyusunan kurikulum harus mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012. Kemudian peraturan tersebut diterjemahkan kedalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi. Untuk menyusun kurikulum berpedoman pada standar umum Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dengan memperhatikan Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi 2016 dari Kemenristekdikti dan Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Hindu Nomor 194 Tahun 2016 Dirjen Bimas Hindu. Dengan demikian Kurikulum program studi S2 Ilmu Komunikasi Hindu yang disusun mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan melalui beberapa tahapan penyusunan Kurikulum mangacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.