background

BERITA

IRJEN KEMENAG KHAIRUNAS TUTUP SAFARI PENGAWASAN NTB DENGAN PEMBINAAN ASN DI IAHN GDE PUDJA MATARAM


IRJEN KEMENAG KHAIRUNAS TUTUP SAFARI PENGAWASAN NTB DENGAN PEMBINAAN ASN DI IAHN GDE PUDJA MATARAM

Mataram — Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Khairunas, menutup rangkaian Safari Pengawasan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan memberikan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, Jumat (19/12/2025). Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan institut, dosen, tenaga kependidikan, serta seluruh ASN IAHN Gde Pudja Mataram sebagai bagian dari penguatan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berintegritas di lingkungan Kementerian Agama.

Dalam pembinaannya, Irjen Khairunas menegaskan bahwa penguatan tata kelola dan akuntabilitas kinerja ASN harus dimulai dari kepatuhan terhadap sumpah dan janji Pegawai Negeri Sipil, serta ketaatan penuh pada regulasi yang mengatur disiplin dan manajemen ASN.

“Sumpah dan janji PNS bukan formalitas semata. Itu adalah komitmen moral, hukum, dan spiritual. Ketika ASN melanggar disiplin, sesungguhnya ia sedang mengingkari amanah yang diucapkan sendiri,” tegas Khairunas di hadapan civitas akademika IAHN Gde Pudja Mataram.

Irjen Kemenag juga mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN serta Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS telah mengatur secara tegas kewajiban, larangan, serta konsekuensi atas pelanggaran disiplin. Oleh karena itu, setiap ASN wajib melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan keteladanan, baik di dalam maupun di luar jam kerja.

Lebih lanjut, Khairunas menekankan pesan moral dan spiritual khas Kementerian Agama, yakni pentingnya mewujudkan ketaatan beragama melalui kinerja yang jujur dan bertanggung jawab.

“Bekerja di Kementerian Agama harus mencerminkan ketaatan beragama. Jangan sampai ada utang kinerja dan jangan pula menumpuk dosa-dosa pekerjaan setiap hari,” ujarnya dengan tegas.

Ia menekankan bahwa Safari Pengawasan bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk pengingat dan peringatan agar tidak ada lagi praktik atau tindakan yang melanggar peraturan.

“Saya datang ke sini dengan harapan tidak ada lagi tindakan-tindakan yang melanggar aturan. Jangan ulangi kesalahan yang sama,” tegasnya.

Menurut Irjen, sistem pengawasan hanya berfungsi sebagai pengingat, sementara keselamatan integritas ASN sepenuhnya bergantung pada kesadaran pribadi masing-masing.

“Yang bisa menyelamatkan kita bukan orang lain, bukan atasan, bukan sistem. Yang bisa menyelamatkan kita adalah diri kita sendiri,” tandas Khairunas.

Sambutan Rektor IAHN Gde Pudja Mataram

Sementara itu, Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Drs. I Wayan Wirata, A.Ma., SE., M.Si., M.Pd, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI atas pelaksanaan Safari Pengawasan dan pembinaan ASN di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram.

Rektor menilai kegiatan ini sebagai momentum refleksi bagi seluruh ASN untuk memperkuat komitmen sebagai abdi negara yang berintegritas dan profesional.

“Pembinaan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh ASN IAHN Gde Pudja Mataram agar senantiasa bekerja sesuai regulasi, menjunjung tinggi integritas, dan memberikan keteladanan,” ujar Prof. Wayan Wirata.

Ia menegaskan bahwa sebagai perguruan tinggi keagamaan Hindu negeri, IAHN Gde Pudja Mataram memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan nilai dharma, etika, dan disiplin dalam setiap pelaksanaan tugas ASN.

“ASN di IAHN harus menjadi teladan dalam kedisiplinan, kejujuran, dan pengabdian. Nilai-nilai itulah yang akan menjaga marwah institusi dan kepercayaan publik,” tambahnya.

Kegiatan Safari Pengawasan ditutup dengan dialog interaktif antara Irjen Kemenag dan civitas akademika, sebagai sarana penguatan pemahaman terkait pengawasan, disiplin ASN, serta peningkatan kinerja di lingkungan Kementerian Agama.

BY:P26

Bagikan berita: