Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram menggelar seminar dengan tema Penanaman Nilai Kemanusiaan pada Anak Usia Dini. Kegiatan itu dilaksanakan di gedung Rektorat STAHN Gde Pudja Mataram, Rabu (19/6).
Ketua Panitia Seminar Prodi PG-PAUD STAHN Gde Pudja Mataram, Dr. I Gusti Ayu Santi Patni R., S.Ag.,M.Pd.H., dalam laporannya mengatakan tujuan dari kegiatan seminar ini agar Prodi PG-PADU memiliki acuan dalam pengembangan sumber daya manusia terutama di Prodi PG-PAUD.
Seminar ini diikuti oleh 91 orang terdiri dari 12 dosen, tiga orang CPNS, 28 orang mahasiswa PG-PAUD, 16 orang mahasiswa perwakilan Prodi lainnya, dan 31 orang guru agama Hindu. “Seminar ini dilaksanakan selama satu hari,” katanya.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. I Ketut Gading, M.Psi., yang membawakan materi berjudul Pendidikan Nilai Berbasis Budaya Melalui Penanaman Karakter pada Anak Usia Dini dengan cerita dan Gerak Lagu. Narasumber lainnya, Dr. I Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd., membawakan materi berjudul Pengembangan Lembaga PAUD Berbasis Penanaman Nilai Kemanusiaan. Mereka berdua berasal dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).
Ketua STAHN Gde Pudja Mataram, Dr. I Nyoman Wijana, S.Sos.,M.Si.,M.Pd., dalam sambutannya mengatakan, guru peletak dasar dari generasi muda bangsa. “Pada hari ini kita kedatangan Narasumber yang sesuai dengan keahlian di bidang PAUD, membahas apa yang berkaitan tentang PAUD,” katanya.
Nyoman Wijana mengatakan, usia 0 sampai 6 tahun dianggap usia sangat kritis untuk penanaman nilai termasuk nilai kemanusiaan. Dalam seminar ini juga untuk penanaman karakter bagi mahasiswa STAHN Gde Pudja.
“Kita perlu kaji dari para narasumber yang menguasai bidang itu, mudahan kita dapat wawasan cara berpikir bagi para dosen, mahasiswa, dan para guru yang berkepentingan mendapatkan wawasan baru dalam mengelola PAUD,” katanya.
Salah satu narasumber, Dr. I Ketut Gading, M.Psi., dalam pemaparannya mengatakan, masa usia dini adalah masa peka pendididika. Masa usia dini adalah masa peka pembentukan dasar-dasar kepribadian atau karakter.
“Masa peka, ketika dipengaruhi dia mudah berubah. Kenapa pendidikan dilakukan? karena manusia bisa dididik artinya bisa diubah. Kebiasaan bisa diubah pendidikan dilakukan di seluruh dunia karena manusia bisa berubah. Penenaman nilai sangat pas saat masa usia dini,” jelasnya.
Ia menjelaskan fokus pendidikan anak usia dini pada pembentukan karakter. Karakter dapat dikatakan juga sebagai keadaan yang sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu lain.