Rektor IAHN Gde Pudja Mataram beserta Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan melaksanakan kegiatan Tirta Yatra ke Pura Medana dan Pura Penataran Gunung Rinjani Lombok Utara, Minggu (26/2). Rombongan berangkat dari Kampus IAHN Gde Pudja Mataram pada pukul 08.00 Wita dengan menggunakan dua unit mini bus dan enam unit kendaraan kecil laninnya.
Tirta Yatra berasal dari kata Tirtha dan Yatra. Tirta berarti air suci, sumber kehidupan. Yatra berarti perjalanan . Jadi Tirta Yatra berarti perjalanan suci mengunjungi tempat-tempat suci guna membersihkan diri lahir dan bathin. Tujuan diadakannya Tirta Yatra ini merupakan bentuk dari yadnya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk meningkatkan rasa persatuan dan kebersamaan serta memupuk rasa kekeluargaan di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram.
BERITA
Berita Terbaru
REKTOR IAHN GDE PUDJA MATARAM APRESIASI KESUKSESAN ACARA MENEK KELIH DAN METATAH BERSAMA
Mataram, 29 Desember 2025 Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., memberikan apresiasi tinggi atas kesuksesan pelaksanaan Upacara Menek Kelih dan Metatah Bersama yang berlangsung di halaman kampus, Senin (29/12). Acara ini diikuti oleh 117 umat Hindu se-Pulau Lombok dan menghadirkan beragam unsur keagamaan, pemerintahan, dan akademisi. Dalam sambutannya, Rektor menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sarana pendidikan nilai, pembentukan karakter, dan pendewasaan spiritual anak-anak. Acara hari ini sangat mulia dan sarat makna. Selain dimensi religius, kegiatan ini juga memiliki nilai edukatif dan sosial yang penting bagi masyarakat Hindu di NTB, ujar Rektor. Sambutan juga disampaikan oleh Kepala LPPM IAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Ni Luh Sinar Ayu Ratna Dewi, S.S., M.Ag., yang menyatakan bahwa kegiatan Menek Kelih dan Metatah ini selaras dengan ajaran Tri Hita Karana, yakni membangun hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Selain itu, kegiatan ini mendukung semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis dan berkeadilan. Semoga melalui kegiatan ini, anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang berpengetahuan, berbudi luhur, dan berakar kuat pada nilai-nilai dharma, ujar Dr. Ni Luh Sinar Ayu Ratna Dewi. Rektor juga menegaskan bahwa Upacara Potong Gigi (Metatah) dan Menek Kelih merupakan bagian dari manusa yadnya, yang mengajarkan pengendalian diri, tanggung jawab moral, dan kesadaran sosial bagi generasi muda. Kegiatan ini sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana, mendukung SDGs, serta menumbuhkan generasi yang berpengetahuan, berbudi luhur, dan berakar kuat pada nilai-nilai dharma. Sementara itu, Ketua Panitia I Wayan Suardika melaporkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan sesuai rencana. Kami bersyukur kegiatan Menek Kelih dan Metatah hari ini dapat dilaksanakan dengan sukses, melibatkan sivitas akademika, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para orang tua sebagai pendamping peserta. Semua panitia, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa, bekerja sama dengan penuh dedikasi sehingga acara ini berlangsung khidmat dan tertib, ujarnya. Rektor menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada LPPM IAHN Gde Pudja Mataram atas dukungan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan SDGs dan program pemerintah Asta Protas di IAHN Gde Pudja Mataram, serta kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras memastikan acara berlangsung sukses. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada LPPM dan panitia. Kerja keras dan dedikasi kalian menjadikan kegiatan ini berjalan lancar dan bermakna, tegas Rektor. Acara ini dipimpin oleh Pedande Gde Made Jelantik Dwija Putra dan Pedanda Gde Nyoman Puja Manuaba selaku sulinggih yang memuput upacara, serta dihadiri oleh para Eka Jati/Pinandita Purusa Pradana, Kepala Bidang Bimas Hindu Provinsi NTB beserta jajaran, Ketua PHDI Provinsi NTB, Ketua WHDI, Ketua Dharma Wanita Persatuan, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur akademik IAHN Gde Pudja Mataram. Seluruh rangkaian kegiatan menegaskan komitmen IAHN Gde Pudja Mataram sebagai perguruan tinggi keagamaan negeri yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga konsisten menghadirkan kegiatan yang berdampak langsung bagi masyarakat NTB. BY:P26
Senin, 29 Desember 2025IAHN GDE PUDJA MATARAM TUTUP TAHUN 2025 DENGAN KEGIATAN BERDAMPAK BAGI MASYARAKAT NTB
Mataram, 29 Desember 2025 Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menutup tahun 2025 dengan menghadirkan kegiatan keagamaan dan sosial yang berdampak nyata bagi masyarakat Hindu di Nusa Tenggara Barat. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan Upacara Menek Kelih dan Mepandes Bersama yang secara resmi dibuka oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., di halaman Kampus IAHN Gde Pudja Mataram, Senin (29/12). Ketua Panitia I Wayan Suardika melaporkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan sesuai rencana. Kami bersyukur kegiatan Menek Kelih dan Metatah hari ini dapat dilaksanakan dengan sukses, melibatkan sivitas akademika, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para orang tua sebagai pendamping peserta. Semua panitia, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa, bekerja sama dengan penuh dedikasi sehingga acara ini berlangsung khidmat dan tertib, ujarnya. Upacara sakral yang diikuti oleh 117 umat Hindu se-Pulau Lombok ini mengusung tema Menek Kelih dan Mepandes Bersama sebagai Wahana Aktualisasi Peningkatan Spiritual dan Penyucian Diri menuju SDGs. Menurut Dr. Ni Luh Sinar Ayu Ratna Dewi, S.S., M.Ag. selaku Kepala LPPM IAHN Gde Pudja Mataram, memandang kegiatan Menekelih dan Metatah ini sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat yang berlandaskan kearifan lokal serta penguatan nilai-nilai spiritual umat Hindu. Sebagaimana sloka Bhagawadgita Śarīraṁ ādyam khalu dharma-sādhanam, tubuh merupakan sarana utama untuk menegakkan dharma. Oleh karena itu, upacara ini tidak hanya bermakna ritual, tetapi juga sebagai proses pembentukan karakter, pengendalian diri, dan pendewasaan spiritual anak-anak kita, yang pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan prinsip desa, kala, dan patra. Kegiatan ini juga sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana, yakni membangun hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam, serta mendukung semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis dan berkeadilan. Semoga melalui kegiatan ini, anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang berpengetahuan, berbudi luhur, dan berakar kuat pada nilai-nilai dharma. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa Upacara Potong Gigi (Metatah) dan Menek Kelih merupakan bagian dari manusa yadnya yang tidak hanya bermakna ritual keagamaan, tetapi juga sebagai media pendidikan nilai dan pembentukan karakter. Upacara ini menandai tahapan penting dalam perkembangan manusia, khususnya transisi menuju kedewasaan yang ditandai dengan pengendalian diri, tanggung jawab moral, dan kesadaran sosial. Rektor menyampaikan bahwa potong gigi dan menek kelih perlu dimaknai secara kontekstual sebagai proses pembelajaran nilai yang berkelanjutan. Nilai-nilai etika, spiritual, dan sosial yang terkandung dalam ritual tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan, yakni membentuk insan yang unggul secara intelektual, matang secara emosional, serta berkarakter luhur. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat mulia dan sarat makna. Tidak hanya berdimensi religius, tetapi juga edukatif dan sosial. Oleh karena itu, kegiatan ini hendaknya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, berpedoman pada sastra Hindu, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi umat Sedharma, ujar Rektor. Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa pelaksanaan Upacara Menek Kelih dan Mepandes Bersama merupakan wujud nyata pengabdian IAHN Gde Pudja Mataram kepada masyarakat, sekaligus kontribusi institusi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penguatan nilai spiritual, kebersamaan, dan keharmonisan. Seluruh rangkaian kegiatan ini melibatkan sivitas akademika IAHN Gde Pudja Mataram, UKM Upakara bersama sivitas akademika baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa yang berperan aktif sebagai panitia pelaksana. Melalui kegiatan ini, IAHN Gde Pudja Mataram kembali menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi keagamaan negeri yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga konsisten menghadirkan program-program berdampak langsung bagi masyarakat NTB. BY:P26
Senin, 29 Desember 2025REKTOR IAHN GDE PUDJA MATARAM SERAHKAN BUKU ALIH BAHASA LONTAR : LPPM SEBARKAN LITERASI KEAGAMAAN.
Mataram, Senin 29 Desember 2025 Dalam rangka mendukung pelaksanaan upacara Menek Kelih dan Metatah Bersama , Unit Lontar IAHN Gde Pudja Mataram yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAHN Gde Pudja Mataram, melaksanakan pembagian buku berjudul Alih Bahasa Lontar: Tattwa Ngemban Wong Bobot Sanghyang Tattwa Brata. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, dengan tujuan melestarikan, mendokumentasikan, serta mendiseminasikan warisan sastra dan nilai-nilai tattwa Hindu kepada umat Hindu dan generasi muda. Buku alih bahasa lontar ini merupakan hasil karya terjemahan Unit Lontar yang dipimpin oleh Koordinator Pusat Kajian Lontar sekaligus Ketua Tim, Drs. Ida Bagus Heri Juniawan, M.Si. Buku tersebut kemudian diserahkan secara simbolik oleh Kepala LPPM IAHN Gde Pudja Mataram Dr. Ni Luh Sinar Ayu Ratna Dewi, SS.,M.Ag dan Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., SE.,M.Si, M.Pd, kepada para undangan dan tokoh umat Hindu. Buku ini diharapkan menjadi sumber literasi keagamaan, pedoman etika spiritual, serta media edukasi budaya, khususnya dalam mendukung pelaksanaan upacara yadnya seperti Menek Kelih dan Metatah, serta sebagai tuntunan dalam pengendalian diri pada masa grahasta, termasuk saat kehamilan. Melalui alih bahasa ini, ajaran luhur dalam lontar dapat lebih mudah dipahami, diamalkan, dan diwariskan secara berkelanjutan. Surat pemberitahuan dan pendistribusian buku telah disampaikan kepada berbagai pemangku kepentingan, tokoh umat, dan lembaga keagamaan Hindu, antara lain: Pedande Gde Made Jelantik Dwija Putra Pedande Gde Nyoman Puja Manuaba Kasi Bimas Hindu Lombok Barat Ketua Banjar Karang Medain Ketua Bendesa Krama Pura Mataram Selatan Kepala Lingkungan Mataram Barat Ketua DWP IAHN Gde Pudja Mataram Ketua SBI Provinsi NTB Ir. Nengah Sugiartha Ir. Made Slamet I Gede Wiska, S.Pt Ketua BBDN Provinsi NTB Ketua WHDI Kabupaten Lombok Barat Ketua Banjar Kota Mataram Ketua Pasraman Provinsi NTB Ketua PHDI Kota Mataram Penyelenggara Bimas Hindu Kota Mataram Ketua PHDI Kabupaten Lombok Barat Ketua RBKS Provinsi NTB PSN Kabupaten Lombok Barat PHDI Kabupaten Lombok Utara Ketua Penyuluh Kota Mataram Ketua Penyuluh Provinsi NTB Ketua Yayasan Dharma Laksana Ormawa Ketua PHDI Provinsi NTB Ketua Prajanti Provinsi NTB Ketua WHDI Provinsi NTB Ketua ICHI Provinsi NTB Ketua PSN Kabupaten Lombok Utara KMHDI Kota Mataram KMHDI Provinsi NTB Peradah Ketua DHI Provinsi NTB I Wayan Wardana, S.H Made Metu Dahana, S.H., M.H. Dr. I Komang Grudug, MPH Ir. Made Drestanegara Niluh Arini Dr. I Komang Tresna, Sp.OG(K), MARS., M.H.Kes Serta tokoh-tokoh umat Hindu lainnya Pembagian buku ini memiliki manfaat strategis bagi umat Hindu dan tokoh umat, antara lain sebagai bahan bacaan suci, referensi pendidikan agama Hindu, penguatan sraddha dan bhakti, serta pelestarian lontar sebagai warisan budaya adiluhung Nusantara. Sebagaimana tersurat dalam sloka Sarasamuscaya: Adnyanam parannam balam Artinya: Pengetahuan adalah kekuatan tertinggi. Sloka ini menegaskan bahwa pemahaman ajaran suci melalui literasi keagamaan akan memperkuat kualitas spiritual umat. Selaras dengan Bhagavadgita IV.38: Na hi jānena sadṛśaṁ pavitram iha vidyate Artinya: Tiada penyucian di dunia ini yang menyamai pengetahuan. Dengan semangat tersebut, LPPM IAHN Gde Pudja Mataram terus berkomitmen mengembangkan kajian lontar sebagai bentuk nyata pengabdian dan inovasi akademik. Slogan LPPM IAHN GDE PUDJA MATARAM: "Tri Dharma Harga Mati, LPPM Siap Berinovasi." BY:P26
Senin, 29 Desember 2025TERSEBAR SELURUH INDONESIA, IAHN GDE PUDJA MATARAM KUKUHKAN 497 GURU PROFESIONAL AGAMA HINDU
Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menggelar acara Pengukuhan 497 Guru Profesional Agama Hindu di Aula Lantai III Gedung Rektorat pada Rabu (24/12). Seluruh guru profesional ini sebelumnya telah lulus dalam rangkaian Pendidik Profesi Guru Transformasi Dalam Jabatan (PPG Daljab) Kementerian Agama Republik Indonesia Batch 3 Tahun 2025. Esensi dari PPG Daljab Agama Hindu adalah untuk menciptakan guru Agama Hindu yang profesional, inovatif, dan moderat melalui pengembangan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian, agar mampu membentuj siswa ungggul berkarakter kuat di tengah keberagaman zaman. Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) IAHN Gde Pudja Mataram dinahkodai oleh Koordinator Prodi, Ida Bagus Kade Yoga Pramana, M.Pd. IAHN Gde Pudja Mataram telah mengelola PPG Batch 1 dan PPG Batch 3 pada tahun 2025. Dekan Fakultas Dharma Acarya, Prof. Dr. Siti Zaenab, S.Ag., M.Pd., CIQaR. Dalam laporannya mengungkapkan bahwa Pendidikan Profesi Guru (PPG) tidak hanya untuk menguatkan kompetensi sebagai pendidik, tetapi juga untuk menguatkan karakter. Lembaga mengucapkan selamat meraih capaian profesional serta berharap para guru menjadi agen transformasi pendidikan di daerah. Selamat dan sukses perjalanan belum selesai, dengan semangat dharma pasti kita dapat memberikan dampak dan perubahan yang baik. Kita ketahui bahwa menjadi guru adalah panggilan jiwa, bukan hanya tugas operasional, guru ini adalah profesi yang mulia, ungkap Prof. Siti. Keputusan Rektor tentang Yudisium Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) disampaikan oleh Ketua Jurusan Dharma Acarya, Ni Made Ria Taurisia Armayani, S.Sn., M.Pd.H. Perwakilan Guru Profesional, I Putu Ning Ariana, S.Pd.H., Gr. Mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan oleh lembaga IAHN Gde Pudja Mataram. Kami berterima kasih dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, semoga kami dapat menjalankan amanah ini secara tuntas dan paripurna, Ungkap Ning Ariana. Rektor Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd. turut mengapresiasi capaian para Guru Profesional, semoga selalu dapat memberikan pencerahan dalam melaksanakan swadharma sebagai Guru Agama Hindu. Sebagai pimpinan lembaga penyelenggara Pendidikan Profesi Guru Agama Hindu, kami turut merasa bangga dapat membimbing dan mendidik Bapak/Ibu semua. Kami berharap capaian ini bukan semata sebagai gelar dan prestasi baru, tetap menjadi cermin kualitas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tegas Prof. Wirata. Acara Pengukuhan ini dihadiri langsung oleh Direktur Pendidikan Hindu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu menyampaikan rasa bangga dan mengucapkan selamat atas capaian Guru Profesional Agama Hindu se-Indonesia. Pendidikan Profesi Guru sebagai salah satu implementasi Asta Protas Kementerian Agama, pada bagian layanan pendidikan keagamaan. Kami berharap Bapak/Ibu semua dapat menjadi teladan dan contoh penguatan karakter Hindu di Indonesia, harap Prof. Sudarsana. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu berharap agar seluruh Guru Profesional selalu berupaya meningkatkan kapasitas diri, tidak berhenti apalagi tergerus kemajuan zaman. BY:A9
Rabu, 24 Desember 2025ADVANCING HINDU EDUCATION MANAGEMENT: IAHN GDE PUDJA MATARAM INAUGURATES
IAHN Gde Pudja Mataram marked a significant academic milestone by holding the Open Senate Session for the Conferment of Professorship 2025 on Tuesday, December 24, 2025, at the 3rd Floor Meeting Hall of the IAHN Gde Pudja Mataram Rectorate Building. The event was attended by the Director of Hindu Education, Directorate General of Hindu Community Guidance, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia, Prof. Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H., representing Director General of Hindu Community Guidance, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia, along with distinguished guests and members of the academic community of IAHN Gde Pudja Mataram. The session was conducted in a solemn and dignified atmosphere, commencing with a traditional ceremonial dance entitled Wageshwari Guna Paraga, the grand dance of IAHN Gde Pudja Mataram. The performance symbolized the nobility of knowledge, wisdom, and academic dedication that form the foundation of higher education. The Open Senate Session was officially opened by the Chairperson of the Senate of IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Drs. I Nyoman Murbawidana, M.Ag., marking the formal start of the conferment ceremony. The agenda then proceeded with the reading of the Decree of the Minister of Religious Affairs of the Republic of Indonesia concerning the Academic Promotion of Lecturers. Based on the decree, Dr. Gusti Ngurah Ketut Putera, S.Ag., M.Pd. was formally conferred the title of Professor in the Field of Hindu Education Management. With this conferment, he becomes the 8th Professor at IAHN Gde Pudja Mataram, representing an important academic achievement that further strengthens the institutions scholarly profile. The conferment of this professorship has a strategic institutional impact, particularly in reinforcing academic leadership, research development, and the advancement of Hindu Education Management as a scientific discipline. The presence of a new Professor is expected to accelerate the quality of teaching, research productivity, academic mentoring, and policy-oriented studies that respond to contemporary challenges in Hindu education. Looking ahead, this milestone supports IAHN Gde Pudja Matarams future academic direction, including the strengthening of postgraduate programs, the expansion of collaborative research at national and international levels, and the enhancement of the institutions contribution to educational transformation rooted in dharmic values and local wisdom. The Open Senate Session thus serves not only as a ceremonial tradition, but also as a reflection of IAHN Gde Pudja Matarams ongoing commitment to academic excellence and global engagement. BY:DKS
Rabu, 24 Desember 2025TONGGAK SEJARAH AKADEMIK: IAHN GDE PUDJA MATARAM RAIH 8 GURU BESAR
Mataram, 24 Desember 2025 Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan bertambahnya jumlah guru besar menjadi delapan orang. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 215345/MA/KP.07.6/11/2025 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Fungsional. Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam perjalanan institusi menuju peningkatan mutu akademik dan penguatan eksistensi sebagai lembaga pendidikan tinggi Hindu yang unggul di Indonesia. Guru besar yang kini memperkuat barisan akademisi IAHN Gde Pudja Mataram adalah: 1. Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., Guru Besar Sosiologi Agama; 2. Prof. Dr. Siti Zaenab, S.Ag., M.Pd., CiQaR., Guru Besar Manajemen PAUD; 3. Prof. Dr. I Nyoman Wijana, S.Sos., M.Si., M.Pd., Guru Besar Pendidikan; 4. Prof. Dr. I Wayan Ardhi Wirawan, S.Pd., S.Ag., M.Si., Guru Besar Filsafat Kebudayaan; 5. Prof. Dr. Ni Wayan Rasmini, S.E., M.Ag., Guru Besar Penelitian dan Evaluasi Pendidikan; 6. Prof. Dr. Drs. I Wayan Murba Widana, Guru Besar Antropologi Agama; dan 7. Prof. Dr. Drs. I Wayan Sumertha, M.Ag., Guru Besar Teologi Hindu. 8. Prof. Dr. Gusti Ngurah Ketut Putera, SAg.,M.Pd, yang baru saja dikukuhkan Hari ini, Rabu 24 Desember 2025 sebagai Guru Besar Manajemen Pendidikan Hindu. Pengukuhan Prof. Dr. Gusti Ngurah Ketut Putera, S.Ag.,M.Pd.H menandai babak baru bagi IAHN Gde Pudja Mataram. Dengan bertambahnya jumlah guru besar, kualitas tridharma perguruan tinggi di lingkungan kampus, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat diharapkan semakin meningkat dan berdampak luas. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. Keberadaan tujuh guru besar merupakan simbol kematangan akademik sekaligus modal besar bagi pengembangan institusi. Kami optimis, dengan kekuatan akademik yang semakin kokoh, IAHN Gde Pudja Mataram akan mampu bertransformasi menjadi Universitas Hindu Negeri dalam waktu yang tidak lama lagi, ujarnya dengan penuh harap. Peningkatan jumlah guru besar ini juga menjadi bukti nyata komitmen IAHN Gde Pudja Mataram dalam melahirkan sumber daya manusia unggul, berkarakter, dan berdaya saing global, selaras dengan visi lembaga untuk menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berbasis nilai-nilai Hindu Dharma. BY:P26
Rabu, 24 Desember 2025