Lombok – Majelis Adat Sasak (MAS) menggelar Festival Budaya Lombok Mirah Sasak Adi yang dirangkaikan dengan Peringatan Milad ke-30 Majelis Adat Sasak, pada Rabu, 10 Desember 2025, bertempat di D’Golong Narmada, Lombok Barat. Kegiatan dimulai pukul 08.30 WITA hingga selesai dan dihadiri oleh berbagai tokoh adat, pemerintah, akademisi, serta masyarakat. Festival budaya ini mengusung tema “Memperkuat Konsolidasi dan Soliditas Ke-Sasak-an dalam Semangat Sebumbum, Sewirang, Sejukung”, sebagai wujud komitmen bersama dalam menjaga persatuan, identitas, dan kearifan lokal masyarakat Sasak di Nusa Tenggara Barat.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram yang diwakili oleh Ketua Senat IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Drs. I Nyoman Murba Widhana, M.Ag. Kehadiran unsur akademisi ini menjadi penegasan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pelestarian adat, budaya, dan nilai-nilai kearifan lokal Sasak melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Rangkaian acara diawali dengan tembang pembuka, pembacaan Al-Qur’an, doa, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya disampaikan laporan Ketua Panitia Dr. H. Ashari, SH., MH, pembacaan Deklarasi Gunung Rinjani, serta orasi budaya sebagai refleksi nilai-nilai luhur adat Sasak.

Rektor IAHN Gde Pudja Mataram melalui Ketua Senat, Prof. Dr. Drs. I Nyoman Murba Widhana, M.Ag., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Festival Budaya Lombok Mirah Sasak Adi yang dirangkaikan dengan Milad ke-30 Majelis Adat Sasak. Rektor menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata komitmen Majelis Adat Sasak dalam menjaga, merawat, dan mengaktualisasikan nilai-nilai adat serta kearifan lokal Sasak di tengah dinamika perkembangan zaman. Menurutnya, sinergi antara lembaga adat, pemerintah, dan perguruan tinggi sangat penting dalam memastikan budaya lokal tidak hanya lestari, tetapi juga menjadi sumber nilai, identitas, dan inspirasi bagi generasi muda. IAHN Gde Pudja Mataram siap terus berperan aktif melalui tridharma perguruan tinggi dalam mendukung pelestarian budaya dan penguatan karakter masyarakat berbasis kearifan lokal.

Puncak acara ditandai dengan sambutan Pengirakse Agung Majelis Adat Sasak, Dr. H. L. Saim Sastrawan, SH., MH, serta sambutan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, Gubernur NTB menegaskan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya Sasak sebagai identitas dan kekuatan masyarakat NTB, serta mendorong seluruh elemen untuk bersama-sama melestarikannya agar tetap hidup dan relevan bagi generasi muda.

Selain sambutan, kegiatan juga diisi dengan pemberian piagam penghargaan, ramah tamah, serta pagelaran seni dan budaya Sasak yang menampilkan kekayaan tradisi lokal. Acara ditutup dengan kebersamaan melalui begibung dan penutupan resmi. Sebagai penutup, seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan acara Begibung yang diikuti langsung oleh Gubernur NTB bersama tokoh adat, panitia, dan para undangan, sebagai simbol kebersamaan, persaudaraan, dan nilai gotong royong dalam tradisi masyarakat Sasak. Melalui Festival Budaya Lombok Mirah Sasak Adi ini, Majelis Adat Sasak berharap nilai-nilai adat dan budaya Sasak dapat terus dilestarikan serta menjadi fondasi dalam memperkuat persatuan dan pembangunan budaya di Nusa Tenggara Barat.
BY:P26