background

RILIS BERITA

Berita Utama


Berita Terbaru

Image
Minggu, 28 Juli 2024
FGD RISET OR ARBASTRA BRIN BERLANGSUNG DI IAHN GDE PUDJA MATARAM

Mataram, 28 Juli 2024 Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR Arbastra) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pelaksanaan kegiatan riset yang berjudul "Preservasi Kawasan Gunung Rinjani Pada Cerita Dewi Anjani dalam Manuskrip dan Tradisi Lisan Sasak". Acara ini berlangsung di Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram. FGD ini dihadiri oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., para akademisi, tokoh agama, dan pegiat sastra. Selain itu, juga hadir dosen peneliti IAHN Gde Pudja Mataram, Ibu Desak Made Yoniartini, M.Pd.H, M.Pd. yang berkolaborasi dengan dosen peneliti IAHN Tampung Penyang Palangkaraya Bapak Dr. I Gede Dharman Gunawan, S.H., M.Pd.H. dan empat peneliti BRIN : Bapak Dr. Alfan Firmanto, M.Si, Bapak I Wayan Nitayadnya, S.S., M.Hum., Bapak Drs. I Made Budiasa, M.Si., Ibu Sang Ayu Putu Eny Parwati, S.S., M.Hum. Riset ini mengungkap bahwa masyarakat Sasak memandang mulia tokoh Dewi Anjani yang dipercaya berstana di Gunung Rinjani. Kepercayaan ini masih berkembang di masyarakat Sasak hingga kini. Namun, Gunung Rinjani menghadapi masalah kerusakan ekosistem yang mengkhawatirkan. Setiap tahun, sekitar 20.000 hektar lahan di kawasan Gunung Rinjani mengalami kerusakan, dengan total lahan rusak mencapai sekitar 161.193 hektar. Kerusakan ini mengganggu kehidupan flora dan fauna di kawasan tersebut, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya upaya preservasi dan konservasi yang terpadu. Kerusakan ini juga diperparah oleh masyarakat yang membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan menebang pohon. Hal ini mengurangi sumber daya alam untuk ekowisata dan mempercepat degradasi hutan. Sebagai salah satu geopark dunia, Kawasan Gunung Rinjani seharusnya dilestarikan dan dijaga. Namun, tindakan pembalakan hutan dan sampah dari para pendaki, baik yang melakukan kegiatan keagamaan maupun yang menikmati keindahan Rinjani, masih menjadi masalah besar. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya preventif yang nyata. Salah satunya adalah melalui penggalian nilai-nilai budaya atau kearifan lokal dalam cerita Dewi Anjani, yang dipercaya masyarakat Sasak sebagai tokoh yang memiliki kekuatan menyeimbangkan alam. Penelitian oleh OR Arbastra BRIN, bekerja sama dengan dosen IAHN Gde Pudja Mataram dan IAHN Tampung Penyang Palangka Raya, mengumpulkan data cerita di berbagai desa di sekitar Gunung Rinjani pada tanggal 18-27 Juli 2024. Cerita Dewi Anjani yang ditemukan terdiri dari empat versi, masing-masing dari Desa Sembalun, Desa Pancor, Desa Bayan, dan Desa Bentek. Keempat versi ini mencerminkan nilai budaya atau kearifan lokal masyarakat, terutama konsep "wetu telu", yang mengajarkan keharmonisan hubungan manusia dengan pencipta, sesama manusia, dan alam. Nilai-nilai ini diharapkan dapat membentuk karakter masyarakat untuk melestarikan kawasan Gunung Rinjani. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat, terutama remaja, kurang mengenal cerita Dewi Anjani. Dari 25 responden, banyak yang tidak mengetahui atau tidak bisa menceritakan kembali kisah tersebut, menunjukkan perlunya edukasi lebih lanjut tentang nilai-nilai budaya ini. Untuk mengantisipasi kerusakan yang terus berlanjut, penelitian ini mengusulkan beberapa strategi, antara lain: Menjadikan tradisi lisan sebagai muatan lokal di sekolah dan dokumentasi serta diseminasi tradisi lisan. Membatasi pembukaan jalur baru dan menambah pos pengawasan. Mensinergikan aturan adat dan peraturan pemerintah. Menambahkan slogan atau imbauan di pos terkait kesadaran kelestarian alam. Perawatan dan penambahan tempat pembuangan sampah serta pembangunan toilet umum di setiap pos. Pelibatan pihak swasta dalam program CSR untuk pelestarian lingkungan dan budaya. Merancang festival Rinjani untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga Gunung Rinjani. Dengan terobosan-terobosan ini, diharapkan Kawasan Gunung Rinjani dapat terjaga keseimbangannya dan nilai-nilai budaya dalam cerita Dewi Anjani dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang. By PM (Tim Humas dan Protokol)

Image
Kamis, 25 Juli 2024
IAHN GDE PUDJA MATARAM GELAR ACARA SAMAWARTANA UNTUK 163 MAHASISWA CALON WISUDAWAN

Mataram, 25 Juli 2024 - Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menyelenggarakan acara Samawartana bagi 163 mahasiswa yang akan diwisuda pada tanggal 30 Juli 2024 mendatang. Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., beserta seluruh pejabat, para dosen, dan tenaga kependidikan. Acara Samawartana dilaksanakan di Pura Saraswati IAHN Gde Pudja Mataram dan dirangkaikan dengan kegiatan Mejaya-Jaya, sebuah ritual penting dalam tradisi Hindu yang bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan diri. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian prosesi yang harus dilalui mahasiswa sebelum wisuda yang tidak hanya memiliki makna akademis, tetapi juga spiritual. Dalam sambutannya, Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata menyampaikan rasa bangga dan harapannya terhadap para calon wisudawan. "Saya berharap para lulusan IAHN Gde Pudja Mataram dapat menjadi pemimpin yang berintegritas dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," ujar Rektor. Suasana acara yang penuh dengan nuansa sakral dan kebersamaan ini semakin mempererat hubungan antara seluruh civitas akademika IAHN Gde Pudja Mataram. Para mahasiswa yang akan diwisuda pun merasa terharu dan termotivasi untuk terus berkarya di masa depan. Dengan terselenggaranya acara Samawartana ini, IAHN Gde Pudja Mataram kembali menunjukkan komitmennya dalam mendidik dan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang kuat. By PM (Tim Humas dan Protokol)

Image
Selasa, 23 Juli 2024
HARI ANAK NASIONAL 2024: KETUA DWP IAHN GDE PUDJA MATARAM LAUNCHING PAUD DHARMA KUMARA

Mataram, 23 Juli 2024 Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, Ibu Ir. Ni Wayan Ersani Wirata, dengan bangga meluncurkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dharma Kumara yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak di Mataram dan sekitarnya. Acara peluncuran PAUD ini ditandai dengan dimulainya pembelajaran kepada peserta didik yang sudah terdaftar. Ketua DWP IAHN Gde Pudja Mataram menyampaikan pentingnya pendidikan usia dini dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak. Pendidikan Anak Usia Dini memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika sejak dini. Melalui PAUD ini, kami berharap dapat memberikan fondasi yang kuat bagi anak-anak dalam menghadapi tantangan masa depan, ujar Ibu Ersani. Peluncuran PAUD ini juga diisi dengan berbagai kegiatan edukatif dan kreatif yang melibatkan anak-anak, seperti mewarnai, permainan edukatif, serta kegiatan lainnya. PAUD yang dibuka diberi nama PAUD Dharma Kumara. Dalam rangka efektivitas pembelajaran di PAUD Dharma Kumara maka ditunjuklah Ibu Ni Luh Senja Harining, S.Pd selaku Kepala Sekolah yang dibantu oleh dua orang tenaga pendidik. Program PAUD yang diluncurkan oleh DWP IAHN Gde Pudja Mataram ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Mataram, serta menjadi contoh bagi institusi lain dalam memperhatikan pendidikan anak-anak sejak usia dini. Dengan peluncuran ini, IAHN Gde Pudja Mataram menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan anak-anak Indonesia, sesuai dengan tema Hari Anak Nasional tahun ini, yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju. By PM ( Tim Humas dan Protokol )

Image
Sabtu, 20 Juli 2024
MENGUKIR JEJAK: YUDISIUM IAHN GDE PUDJA MATARAM DORONG ALUMNI UNTUK BERKONTRIBUSI BAGI LEMBAGA DAN MASYARAKAT

Mataram, 19 Juli 2024 Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram merayakan pencapaian akademik melalui yudisium Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Hindu dan Pendidikan Agama Hindu untuk tahun akademik 2023/2024. Acara ini terlaksana atas dasar dikeluarkannya Surat Keputusan Direktur Pascasarjana IAHN Gde Pudja Mataram dengan Nomor : 0310 Tahun 2024 Tentang Yudisium Karyasiswa Program Studi Pascasarjana Magister(S2) Ilmu Komunikasi Hindu dan Magister (S2) Prodi Pendidikan Agama Hindu Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, yang ditetapkan di Mataram; Tanggal 19 Juli 2024 dan diselenggarakan di ruang pertemuan lantai 2 gedung Rektorat, dihadiri oleh berbagai pejabat, dosen, dan mahasiswa peserta yudisium. Para pejabat yang hadir dalam acara ini diantaranya adalah Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Kepala Biro AUAK, Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik, Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Dharma Acarya, Dekan Fakultas Dharma Duta, Brahma Widya dan Dharma Sastra, serta para dosen Pascasarjana dan pejabat lainnya di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram. Pada kesempatan ini, Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Hindu meluluskan 33 mahasiswa dengan Ni Kom. Three Ayu Juniartini, M.I.Kom sebagai lulusan terbaik. Sementara itu, Agus Nyoman Satriawan, M.Pd berhasil menjadi lulusan terbaik dari 11 peserta Yudisium Program Pascasarjana Magister Pendidikan Agama Hindu. Kedua peserta yudisium tersebut berhasil lulus dengan meraih IPK sempurna yakni 4.00. Dalam sambutannya, Bapak Dr. Drs. I Wayan Sumertha, M.Ag.selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama, mewakili Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh staf pengajar serta dosen yang telah berkontribusi dalam proses pembelajaran selama kurang lebih dua tahun terakhir. Beliau mengapresiasi dedikasi para mahasiswa yang berhasil menyelesaikan tesis mereka meskipun menghadapi berbagai tantangan. Beliau turut menekankan pentingnya peran alumni dalam kemajuan IAHN Gde Pudja Mataram di masa depan. "Kami berharap para lulusan dapat terus berkontribusi kepada almamater dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk pengembangan kurikulum di IAHN Gde Pudja Mataram," ujarnya. Beliau menambahkan, "Kami menyerahkan Anda kepada masyarakat. Di situlah sesungguhnya, di tempat kerja Anda, pembelajaran yang paling utama dan yang sesungguhnya akan berlangsung." Acara yudisium diakhiri dengan penyematan gordon kepada para lulusan, penyerahan Surat Keputusan yudisium, dan sesi foto bersama. Momen ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik para lulusan, yang kini siap menerapkan ilmu yang diperoleh dalam dunia profesional. Dengan suksesnya acara ini, IAHN Gde Pudja Mataram menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan berkualitas yang siap memberikan kontribusi positif bagi lembaga dan masyarakat. By AR (Humas dan Protokol)

Image
Kamis, 18 Juli 2024
YUDISIUM PROGRAM SARJANA FAKULTAS DHARMA ACARYA IAHN GDE PUDJA MATARAM TAHUN AKADEMIK 2023/2024: MEMULIAKAN PENDIDIKAN DENGAN CALON GURU YANG SATYA

Mataram, 18 Juli 2024 IAHN Gde Pudja Mataram sukses menyelenggarakan acara Yudisium Program Sarjana Fakultas Dharma Acarya untuk Tahun Akademik 2023/2024 pada Kamis, 18 Juli 2024. Hadir dalam acara ini antara lain Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan, dan Kerjasama, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Kabiro AUAK, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Dharma Acarya, Dekan Fakultas Dharma Duta, Brahma Widya, dan Dharma Sastra, Ketua dan Sekretaris Jurusan Dharma Acarya, Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Agama Hindu, Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu, Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, serta pejabat fungsional dan struktural di lingkungan IAHN Gde Pudja Mataram. Acara ini mengukuhkan kelulusan 29 mahasiswa dari tiga Program Studi, yakni: Program Studi S1 Pendidikan Agama Hindu sebanyak 16 orang, dengan lulusan terbaik Ketut Rudita, S.Pd. Program Studi S1 Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu sebanyak 7 orang, dengan lulusan terbaik I Nengah Subrata, S.Pd. Program Studi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini sebanyak 6 orang, dengan lulusan terbaik Ni Made Dwi Utari, S.Pd. Mewakili Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Bapak Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan, dan Kerjasama dalam sambutannya menekankan pentingnya para lulusan untuk menunjukkan diri sebagai individu yang mampu meraih kepercayaan masyarakat. Beliau mengingatkan bahwa menjadi seorang guru adalah tugas yang berat, karena harus menjadi teladan yang digugu dan ditiru. Dalam konsep Hindu, guru diibaratkan sebagai seseorang yang suara dan tindakannya penuh makna dan tanggung jawab. Beliau turut menekankan nilai satya atau kebenaran dan kejujuran dalam menjalani profesi sebagai guru yang merupakan lulusan IAHN Gde Pudja Mataram. Para peserta yudisium diharapkan dapat menjadi sarjana yang sujana, yaitu sarjana yang bijaksana dan mampu merespon berbagai fenomena dalam masyarakat dengan kebijaksanaan. Harapannya, para lulusan dapat menjaga nama baik almamater dan tidak menjadi sumber cemoohan masyarakat. Yudisium ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan oleh Fakultas Dharma Acarya untuk tahun akademik 2023/2024. Sebelumnya, pada bulan Januari 2024, telah dilaksanakan yudisium pertama yang meluluskan 1 mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Agama Hindu dan 2 mahasiswa Prodi S1 PG-PAUD. Dengan demikian, total 32 mahasiswa Fakultas Dharma Acarya akan diwisuda pada akhir Juli mendatang. Acara diakhiri dengan penyematan gordon, penyerahan SK yudisium dan foto bersama para lulusan dan undangan. Suasana haru dan bangga mewarnai keseluruhan acara, menandai keberhasilan para mahasiswa dalam menyelesaikan studi mereka di IAHN Gde Pudja Mataram. By AR (Tim Humas dan Protokol)

Image
Kamis, 18 Juli 2024
REKTOR IAHN GDE PUDJA MATARAM HADIRI SEMINAR & LOKAKARYA PENGUATAN MODERASI BERAGAMA.

Jakarta, 17 Juli 2024 - Rektor Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., turut menghadiri Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama yang berlangsung di The Sultan Hotel Residence, Jakarta, dari tanggal 17 hingga 19 Juli 2024. Acara ini juga dihadiri oleh para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Balitbang Diklat Kemenag RI) ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Acara tersebut bertujuan untuk memperkuat membangun ekosistem moderasi beragama di kalangan akademisi dan masyarakat luas. Selain seminar dan lokakarya, kegiatan ini juga mencakup penyusunan dan pembacaan rencana aksi oleh forum rektor PTKN se-Indonesia. Rencana aksi ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para rektor beserta seluruh civitas akademika dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan perguruan tinggi masing-masing. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam menciptakan rasa kepedulian untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan serta harmonisasi dan toleransi di tengah masyarakat yang multikultur. "Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat memperkuat pemahaman serta komitmen bersama dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan membangun bangsa yang toleran," ujarnya. Dengan kehadiran para Rektor dari seluruh PTKN se-Indonesia, acara ini menjadi momentum penting untuk saling berbagi pengalaman dan strategi dalam mengembangkan moderasi beragama, serta memperkuat kerja sama antar Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Indonesia. By PM (Tim Humas dan Protokol)