background

RILIS BERITA

Berita Utama


Berita Terbaru

Image
Minggu, 20 Juli 2025
IAHN GDE PUDJA MATARAM GELAR AKSI PENANAMAN POHON BERTAJUK EKOTEOLOGI DI PURA DALEM ARSANA, PAGESANGAN, KOTA MATARAM.

Mataram, 20 Juli 2025 - Rektor Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., bersama dosen Jurusan Brahma Widya dan sivitas akademika melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pura Dalem Arsana, Pagesangan, Kota Mataram, Minggu (20/7). Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) diikuti pula oleh Wakil Rektor I, Dr. Joko Prayitno, S.Ag.,S.T.,M.Pd.H, Wakil Rektor II, Dr. I Gusti Ayu Aditi, S.H.,M.H, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Ni Luh Sinar Ayu Ratna Dewi, S.S.,M.Ag., tokoh agama Ida Pedanda Gede Kertayasa, dan tokoh masyarakat lainnya. Pengabdian ini mengusung tema "Aksi Hijau dan Kolaborasi", selaras dengan atensi global dan nasional. Kementerian Agama menginisiasi konsep "Ekoteologi" pendekatan teologis yang mengintegrasikan ajaran agama dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Ini berarti bahwa menjaga kelestarian alam dianggap sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab keagamaan. Secara operasional, kegiatan pengabdian ini adalah penanaman pohon dan gotong royong. Aksi penanaman pohon dipimpin oleh Ketua LPPM selaku leading sector dilanjutkan dengan aksi gotong royong di seputar Pura. "Kegiatan ini diharapkan membangkitkan semangat Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pelaksanaan PkM", ungkap Dr. Sinar selaku Ketua LPPM. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., mengungkapkan bahwa kegiatan yang berdampak langsung bagi masyarakat perlu dibiasakan dalam keseharian. "Aksi ekoteologi ini bukan hanya selaras dengan urgensi global dan nasional, perlu kita maknai bahwa IAHN Gde Pudja Mataram selalu berupaya melaksanakan kegiatan yang berdampak langsung untuk sekitar", ungkap Prof. Wirata. Tokoh agama, Ida Pedanda Gede Kerta Arsa mengungkapkan bahwa aktivitas menjaga lingkungan merupakan dimensi Palemahan dari filosofi mulia Tri Hita Karana menuju kesucian alam. "Tidak hanya melalui kegiatan penanaman pohon, kita perlu budayakan pengendalian diri di Pura seperti tidak merokok, tidak bergosip, serta terbiasa melepas alas kaki. Hal ini upaya sederhana untuk mewujudkan keharmonisan dan menjaga kesucian Pura", pungkas Ida Pedanda. Rangkaian kegiatan juga diselingi dengan sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IAHN Gde Pudja Mataram oleh Ketua Panitia PMB, Ni Made Ayu Gempa Wati, S.Ag., M.Pd.H. bahwa sedang dibuka pendaftaran gelombang 3. Sivitas akademika IAHN Gde Pudja Mataram mendorong gerakan ekoteologi dapat dilaksanakan bersama seluruh pihak, sebagai upaya nyata dalam menjaga lingkungan dan membangun kesadaran kolektif berkelanjutan. By P26 (Tim Humas dan Protokol)

Image
Sabtu, 28 Juni 2025
Dukung Implementasi Trilogi Kerukunan Jilid II, IAHN Gde Pudja Mataram Gaungkan Harmoni Spiritual, Sosial, dan Alam

Mataram Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram mendukungan sepenuhnya implementasi program nasional tentang Trilogi Kerukunan Jilid II yang diinisiasi oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar. Program ini kembali ditekankan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, dalam berbagai forum strategis nasional sebagai arahan dan petunjuk kepada seluruh pimpinan PTKN untuk mengimplementasikan trilogi secara konkret di lingkungan kampus. Sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) di bawah Kementerian Agama, IAHN Gde Pudja Mataram memandang bahwa Trilogi Kerukunan yang meliputi kerukunan dengan Tuhan, kerukunan dengan sesama, dan kerukunan dengan alam semesta sangat sejalan dengan nilai-nilai Tri Hita Karana yang menjadi filosofi dasar kehidupan umat Hindu. Konsep Tri Hita Karana terdiri atas Parahyangan (hubungan harmonis dengan Tuhan), Pawongan (hubungan harmonis dengan sesama), dan Palemahan (hubungan harmonis dengan alam). Ketiga aspek ini menjadi pondasi dalam membangun keharmonisan hidup secara utuh. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., menyambut baik arahan Menteri Agama dan Sekretaris Jenderal Kemenag RI. IAHN Gde Pudja menyatakan terus berupaya menerapkan nilai-nilai kerukunan tersebut dalam berbagai aktivitas akademik maupun sosial. Trilogi kerukunan adalah perwujudan nyata dari ajaran Tri Hita Karana. Kami percaya bahwa kehidupan yang damai dimulai dari keseimbangan hubungan dengan Tuhan, sesama, dan alam. Ketiga aspek ini menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan dan pembentukan karakter religius mahasiswa di IAHN, ujar Prof. Wayan Wirata. Kerukunan dengan Tuhan atau Parahyangan dijalankan melalui penanaman nilai-nilai spiritual dalam kegiatan akademik, pelayanan keagamaan, dan budaya kampus. Mahasiswa didorong untuk tidak hanya memahami ajaran agama secara konseptual, tetapi juga menjadikannya sebagai pedoman moral dalam bertindak. Kerukunan dengan Tuhan tidak berhenti pada ritual, tetapi harus diimplementasikan dalam sikap hidup yang penuh keyakinan, serta doa dan berbhakti yang tulus dan ikhlas. Spiritualitas harus menjadi sumber etika dan tanggung jawab sosial, tambah Prof. Wayan Wirata. Sementara itu, kerukunan dengan sesama manusia atau Pawongan menjadi bagian penting dalam membentuk suasana kampus yang inklusif dan toleran. Mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan daerah dibina untuk saling menghargai serta menjunjung tinggi nilai persatuan. IAHN juga aktif menggelar kegiatan moderasi beragama, dialog lintas iman, dan menanamkan sikap toleransi dalam kehidupan kampus. Tujuannya adalah membentuk generasi muda yang siap menjadi agen perdamaian dan penjaga harmoni sosial di tengah masyarakat. Kerukunan dengan alam atau Palemahan dilaksanakan melalui gerakan peduli lingkungan, penanaman pohon, serta pemanfaatan ruang hijau kampus secara berkelanjutan. Konsep ekoteologi Hindu menjadi dasar dalam membangun kesadaran ekologis seluruh sivitas akademika. Melalui dukungan terhadap Trilogi Kerukunan Jilid II, IAHN Gde Pudja Mataram menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial. Harmoni dalam Tri Hita Karana menjadi arah nyata kampus dalam menciptakan peradaban yang damai dan berkeadaban By P26(Tim Humas dan Protokol).

Image
Kamis, 05 Juni 2025
ASSESSMENT VISIT FOR ACCREDITATION: STRENGTHENING THE QUALITY OF HINDU RELIGIOUS LAW EDUCATION AT IAHN GDE PUDJA MATARAMĀ 

Mataram, June 5, 2025 The Undergraduate Program in Hindu Religious Law at Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram recently underwent a three-day field assessment by the National Accreditation Board for Higher Education (BAN-PT). Held from June 3 to June 5, 2025, the evaluation served as an essential step in assessing the programs academic and institutional quality, ensuring its compliance with national accreditation standards. The accreditation process plays a vital role in maintaining academic excellence, institutional integrity, and professional competency among graduates. As part of the external evaluation, the assessment team from BAN-PT, alongside experts from the Directorate General of Hindu Community Guidance at the Indonesian Ministry of Religious Affairs, conducted a thorough review of the programs facilities, academic resources, and overall institutional framework. Leading the assessment were two distinguished experts in higher education accreditation, Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M.Eng, and Prof. Dr. Hesti Sadtyadi, M.Si. Both assessors bring extensive experience in academic evaluation, offering valuable insights to ensure that Hindu religious law education at IAHN Gde Pudja Mataram continues to meet rigorous national standards. Their review encompassed direct inspections of campus facilities, interviews with university leadership, faculty members, administrative staff, students, alumni, and stakeholders who employ graduates from the program. Additionally, they verified submitted data and documents through the online accreditation system, ensuring consistency between institutional records and practical implementation. One of the notable aspects of the assessment was the institutions preparedness and dedication to academic excellence. The structured and interactive nature of the evaluation allowed for meaningful discussions between the accreditation team and university representatives, demonstrating IAHN Gde Pudja Matarams proactive approach toward continuous improvement in Hindu religious studies. Beyond the technical assessment, the faculty of Hindu Religious Law showcased its commitment to addressing contemporary challenges in higher education. This includes efforts to integrate Hindu legal principles into broader legal studies, foster interdisciplinary collaboration, and ensure graduates possess the analytical skills and critical thinking necessary to navigate complex legal and religious frameworks. The results of this accreditation process are expected to strengthen IAHN Gde Pudja Matarams reputation as a leading institution for Hindu-based higher education. A positive accreditation outcome will provide the university with opportunities to expand research initiatives, refine curriculum standards, and forge deeper collaborations with academic institutions at the national and international levels. This process reaffirms IAHN Gde Pudja Matarams vision of producing graduates who are not only knowledgeable but also equipped with the skills and ethical grounding necessary for advancing Hindu religious education and legal scholarship in Indonesia. As the institution moves forward, it looks toward a future of academic growth, strengthened institutional ties, and continued contributions to the nations higher education landscape. By DKS (Tim Humas dan Protokol)

Image
Kamis, 05 Juni 2025
IAHN GDE PUDJA MATARAM WELCOMES DELEGATES FROM SHANGRAO NORMAL UNIVERSITY IN A CULTURAL AND ACADEMIC EXCHANGE

Mataram, June 5, 2025 Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram hosted an official visit from Shangrao Normal University on Thursday, June 5, 2025, at the open stage of IAHN Gde Pudja Mataram. This event marked an important step in fostering academic collaboration and cultural exchange between the two institutions, strengthening ties through shared experiences in education and the arts. The program began with a traditional Pendet dance performance by IAHN Gde Pudja Mataram students. This welcoming dance, deeply rooted in Balinese culture, provided an immersive experience for the visiting delegation, allowing them to witness the rich artistic heritage of Indonesia firsthand. Following the performance, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., Rector of IAHN Gde Pudja Mataram, delivered a speech expressing his warm welcome to the distinguished guests from Shangrao Normal University. He emphasized the importance of building international academic partnerships and expressed hope that the collaboration would lead to meaningful educational exchanges in the future. Representatives from Shangrao Normal University also took the opportunity to share their thoughts, offering sincere appreciation for the hospitality shown by IAHN Gde Pudja Mataram. They praised the universitys commitment to cultural preservation and expressed admiration for the impressive performances presented during the event. Their remarks reflected a shared interest in continuing dialogue between the two institutions, fostering future opportunities for collaborative research and academic growth. To further enhance the cultural experience, the event concluded with an interactive session on Balinese dance and traditional percussion. Delegates were invited to learn the basics of traditional Balinese movements and rhythms, engaging in hands-on practice guided by skilled instructors. The session provided a unique opportunity for the visitors to connect with Indonesian cultural traditions in a dynamic and enjoyable manner. Additionally, the delegation was given a campus tour, allowing them to explore the academic environment and facilities of IAHN Gde Pudja Mataram. The delegation from Shangrao Normal University consisted of distinguished faculty members and administrators: Zhou Peng Director of International Office Yu Chunying Staff of International Office Li Miao School of Literature and Journalism, Radio, and TV Editing Zhu Wenxin School of Fine Art and Design Calligraphy Zhao Yibing School of Life Science, Intelligent Agriculture Yang Huiyu School of Life Science, Biological Science Zhang Yuntian School of Foreign Languages, English Yao Yukun School of Foreign Languages, English Huang Yue School of Foreign Languages, English Li Wenjing School of Foreign Languages, English Xiao Nan School of Foreign Languages, English The visit was facilitated and guided by Wayan Agus Arimbawa, representing Universitas Mataram, ensuring smooth coordination throughout the event. His role in leading the discussions and managing the schedule allowed for a seamless exchange between both academic institutions. This visit symbolizes a growing commitment to global academic engagement and cultural diplomacy. By embracing intercultural learning and fostering educational collaborations, IAHN Gde Pudja Mataram and Shangrao Normal University take significant steps toward strengthening international academic cooperation. It is hoped that this interaction will pave the way for future joint programs, research initiatives, and student exchange opportunities, creating lasting and impactful academic relationships. By DKS (Tim Humas dan Protokol)

Image
Selasa, 03 Juni 2025
UKM MAPALA IAHN GDE PUDJA MATARAM BERSAMA MAPALA SE-INDONESIA IKUTI TEMU WICARA DAN KENAL MEDAN (TWKM) KE-XXXIV DI KOTA PALU, SULAWESI TENGAH

UKM Mapala IAHN Gde Pudja Mataram mengikuti kegiatan Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) ke-XXXIV Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia di Auditorium Universitas Tadulako, Kota Palu, Minggu (25/5). Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 hari, mulai dari 25 Mei 2025 sampai dengan 1 Juni 2025. UKM Mapala IAHN Gde Pudja Mataram diwakili langsung oleh Ketua Umum Ni Ketut Rani Putri Mahendri, TWKM tahun ini diikuti oleh sekitar 400 peserta se-Indonesia. TWKM merupakan kegiatan pertemuan bagi anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1988 dalam bentuk camping ceria MAPALA Se-Jawa dan Bali. TWKM ke-XXXIV bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota Mapala lintas kampus, memperluas wawasan dalam pengelolaan kegiatan alam bebas, serta merumuskan arah gerak kolektif dalam menjawab tantangan sosial dan ekologis yang semakin kompleks. Para peserta tidak hanya mengikuti Forum Temu Wicara untuk berdiskusi dan bertukar gagasan, tetapi juga melaksanakan "Kenal Medan", yakni kegiatan eksplorasi dan pengenalan langsung terhadap kondisi geografis, sosial, dan budaya di wilayah tuan rumah, yaitu Kota Palu dan sekitarnya. Ini menjadi momen penting untuk memahami potensi dan permasalahan lingkungan lokal secara langsung. Selain itu, TWKM ke-XXXIV juga menghadirkan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, seperti penanaman pohon, aksi bersih lingkungan, serta seminar dan pelatihan terkait mitigasi bencana dan konservasi alam. Hal ini menjadi bentuk konkret kontribusi Mapala terhadap masyarakat dan lingkungan, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Ketua Umum UKM Mapala IAHN Gde Pudja Mataram, Ni Ketut Rani Putri Mahendri mengungkapkan bahwa ajang temu nasional ini sebagai upaya untuk memperkuat soliditas pemuda sebagai generasi perintis peradaban. Dengan semangat kebersamaan dan cinta alam, kegiatan TWKM ke-XXXIV diharapkan mampu memperkuat peran Mapala sebagai agen perubahan yang aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan serta membangun kesadaran sosial di kalangan generasi muda Indonesia, ujar Rani By A9 (Tim Humas dan Protokol)

Image
Selasa, 03 Juni 2025
UKM MAPALA IAHN GDE PUDJA MATARAM BERSAMA MAPALA SE-INDONESIA IKUTI TEMU WICARA DAN KENAL MEDAN (TWKM) KE-XXXIV DI KOTA PALU, SULAWESI TENGAH

UKM Mapala IAHN Gde Pudja Mataram mengikuti kegiatan Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) ke-XXXIV Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia di Auditorium Universitas Tadulako, Kota Palu, Minggu (25/5). Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 hari, mulai dari 25 Mei 2025 sampai dengan 1 Juni 2025. UKM Mapala IAHN Gde Pudja Mataram diwakili langsung oleh Ketua Umum Ni Ketut Rani Putri Mahendri, TWKM tahun ini diikuti oleh sekitar 400 peserta se-Indonesia. TWKM merupakan kegiatan pertemuan bagi anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1988 dalam bentuk camping ceria MAPALA Se-Jawa dan Bali. TWKM ke-XXXIV bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota Mapala lintas kampus, memperluas wawasan dalam pengelolaan kegiatan alam bebas, serta merumuskan arah gerak kolektif dalam menjawab tantangan sosial dan ekologis yang semakin kompleks. Para peserta tidak hanya mengikuti Forum Temu Wicara untuk berdiskusi dan bertukar gagasan, tetapi juga melaksanakan "Kenal Medan", yakni kegiatan eksplorasi dan pengenalan langsung terhadap kondisi geografis, sosial, dan budaya di wilayah tuan rumah, yaitu Kota Palu dan sekitarnya. Ini menjadi momen penting untuk memahami potensi dan permasalahan lingkungan lokal secara langsung. Selain itu, TWKM ke-XXXIV juga menghadirkan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, seperti penanaman pohon, aksi bersih lingkungan, serta seminar dan pelatihan terkait mitigasi bencana dan konservasi alam. Hal ini menjadi bentuk konkret kontribusi Mapala terhadap masyarakat dan lingkungan, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Ketua Umum UKM Mapala IAHN Gde Pudja Mataram, Ni Ketut Rani Putri Mahendri mengungkapkan bahwa ajang temu nasional ini sebagai upaya untuk memperkuat soliditas pemuda sebagai generasi perintis peradaban. Dengan semangat kebersamaan dan cinta alam, kegiatan TWKM ke-XXXIV diharapkan mampu memperkuat peran Mapala sebagai agen perubahan yang aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan serta membangun kesadaran sosial di kalangan generasi muda Indonesia, ujar Rani By A9 (Tim Humas dan Protokol)