background

RILIS BERITA

Berita Utama


Berita Terbaru

Image
Selasa, 31 Oktober 2023
Pusat Studi Gender Gelar Seminar Dengan Tema Optimalisasi Peran Perempuan Dalam Pengentasan Stunting

Mataram - Pusat Studi Gender Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menggelar seminar dengan tema Optimalisasi Peran Perempuan dalam Pengentasan Stunting. Seminar itu dilaksanakan di Hotel Golden Palace Mataram pada Senin (30/10) sampai dengan Rabu (1/11). Ketua Panitia Seminar Pusat Studi Gender, Ni Nyoman Satya Widari, S.P.,M.Si., dalam laporannya menyampaikan, seminar ini mengambil tiga sub tema yaitu tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting, Peran Perempuan Hindu dalam Pengentasan Stunting, dan Hubungan Pernikahan Dini dengan Angka Kejadian Stunting. Seminar ini juga bertujuan memperdalam dan memperkaya keilmuan, khususnya mengenai peran Perempuan yang tidak hanya dalam keluarga untuk melayani suami dan anak, namun sebagai Perempuan yang memiliki kebebasan untuk berkiprah dalam kancah publik dengan tetap memperhatikan tugasnya dalam keluarga, jelas Satya Widari. Peserta seminar ini berasal dari dosen dan pegawai IAHN Gde Pudja Mataram, Dharma Wanita IAHN Gde Pudja Mataram, WHDI Kabupaten/Kota dan Provinsi, Forum Dharmika, Guru Agama Hindu, Sarathi Korwil NTB, Pembina Pasraman, PSN Korwil NTB, MGMP Mataram, Guru PG-PAUD, dan yang mewakili Yayasan maupun Lembaga lainnya dengan jumlah keseluruhan pesrta seminar sebanyak 115 orang. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram yang diwakili Wakil Rektor I, Dr. Drs. I Wayan Sumertha, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan, peran perempua sangat strategis dalam kehidupan keluarga. Ia juga menyoroti masih tingginya angka stunting di NTB.Kami berpesan kepada panitia, bagaimana memberdayakan perempuan atau wanita Hindu untuk memperkecil angka stunting di NTB. Kita harus bersama-sama memperkecil angka stunting lewat penelitian dan pengabdian. Ibu merupakan sumber kehidupan, mari bersama- sama kepada ibu-ibu, mari tingkatkan peran kita di keluarga maupun lingkungan sosial, ungkapnya. Ada enam narasumber dalam kegiatan ini. Para narasumber itu yakni, Penjabat (Pj.) Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Ir. Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi dengan materi Peran PKK dalam Mencegah dan Menurunkan Stunting di NTB; dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si., yang diwakili Mia Mia Oktora, S.Sos., M.M., dengan materi Pencegahan dan Penanganan Stunting. Selanjutnya, Sekretaris Bidang Pendidikan DWP Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Baiq Nilawati Astini, S.Pd.,M.Pd., dengan materi Cegah Stunting Itu Penting; Dosen UHN IGB Sugriwa Denpasar, Dr. Kadek Aria Prima Dewi, PF.,S.Ag.,M.Pd., dengan materi Peran Perempuan Hindu dalam Pengentasan Stunting; Dosen Stikes Singaraja Bali, Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG., dengan materi Hubungan Pernikahan Dini dengan Angka Kejadian Stunting; dan, Praktisi Experiential Learning, Nasrudi Naka dengan materi Sinergy Building.

Image
Sabtu, 21 Oktober 2023
LPM IAHN Gde Pudja Mataram Gelar Pelatihan Auditor AMI

Mataram-Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menggelar pelatihan auditor audit mutu internal (AMI). Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang dosen sebagai peserta dan 3 orang dosen sebagai panitia. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari sejak Kamis (19/10/2023) hingga Sabtu (21/10/2023) di Hotel Lombok Astoria. Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kelembagaan, Akademik dan Kerjasama ini menghadirkan Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan selaku fasilitator dari Universitas Udayana. Selain itu, Rektor IAHN Gde Pudja Mataram Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma, S.E., M.Si., M.Pd yang menjadi salah satu narasumber pada acara tersebut menyampaikan kebijakan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) IAHN Gde Pudja Mataram. Rektor, Prof. Wirata dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa pentingnya lembaga penjaminan mutu berkolaborasi dengan stakeholder untuk menjalankan siklus penjaminan mutu yakni PPEPP. Ia berpesan kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan untuk bersama-sama memastikan terjaminnya mutu IAHN Gde Pudja Mataram agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain." Saya bahkan berharap kita menggunakan standar internasional, tidak sekedar menggunakan standar nasional saja" ungkapnya kepada seluruh peserta yang menegaskan agar seluruh peserta memastikan betul berjalannya spmi. Sementara itu Prof. Sarda, selaku fasilitator menekankan kepada seluruh peserta agar menjadikan mutu sebagai satu mindset melihat persaingan yang semakin pesat antar perguruan tinggi. "Jika perguruan tinggi ingin tetap eksis maka pilihannya ada dua, mati atau mutu" ungkapnya. Profesor dari kedokteran hewan UNUD tersebut juga mengapresiasi antusias seluruh peserta yang mengikuti pelatihan auditor AMI, Ia terkesan dengan semangat dari seluruh peserta yang dengan penuh semangat mengikuti kegiatan tersebut hingga bisa membuat laporan audit mutu internal. Salah satu peserta, Ide Bagus Made Arjana, S.Ag., MPd., Ketua Jurusan Dharma Duta merasa terbekali dengan adanya pelatihan yang diikuti. "Ilmu dari fasilitator sangat luar biasa, kami bahkan lebih semangat meningkatkan mutu melalui AMI" ungkapnya. (pm)

Image
Jumat, 20 Oktober 2023
Assesmen Lapangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Hindu Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Mataram- Dalam rangka pelaksanaan Akreditasi Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia, Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan(LAMDIK) melaksanakan assesmen lapangan secara luring terhadap Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram pada hari ini Kamis, 19-20 Oktober 2023 bertempat di Gedung Lantai II Rektorat Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram Jalan Pancaka 7 B Mataram. Tim Assesor LAMDIK yang datang untuk melakukan assesmen lapangan di IAHN Gde Pudja Mataram yaitu Prof. Dr. Drs. Wayan Paramartha, S. H., M. Pd dan Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A. Kedatangan Tim asessor disambut oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, S.E., A.Ma., M.Si., M.Pd beserta pejabat struktural dan Fungsional dilingkungan Gde Pudja Mataram. Selain para pejabat dari unsur mahasiswa dan alumni turut hadir juga guna mendudukung pelaksanaan akreditasi prodi magister Pendidikan Agama Hindu. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, S.E., A.Ma., M.Si., M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam rangka peningkatan kualitas dan pengakuan pada setiap prodi di IAHN Gde Pudja Mataram sangat perlu mengumpulkan eviden-eviden yang dapat penunjang Penilaian sehingga dapat meningkatkanstatus mutu program studi berdasarkan kriteria mutu yang telah ditetapkan . Pada Assesmen lapangan ini diharapkan agar setiap unit yang terlibat dalam assesmen lapangan ini memberikan data yang valid, jelas, dan sesuai dengan borang yang telah dibuat agar pelaksanaan assesmen lapangan ini berjalan dengan lancar, cepat dan mendapatkan nilai sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Tegas Prof. I Wayan Wirata. Yang terakhir Rektor IAHN Gde Pudja Mataram mengucapkan terima kasih kepada Tim Assesor Lapangan yang telah hadir di IAHN Gde Pudja Mataram guna melakukan penilaian mutu program studi sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh LAMDIK. Selain itu rektor juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim akreditasi beserta unit yang terkait pada Assesmen Lapangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Hindu yang telah menyiapkan instrumen-instrumen akreditasi sehingga apa yang menjadi harapan kita semua bisa tercapai sesuai keinginan.

Image
Senin, 09 Oktober 2023
Tiga Guru Besar Pertama IAHN Gde Pudja Mataram Dikukuhkan Dirjen Bimas Hindu

Mataram - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si., kukuhkan tiga dosen yang memperoleh jabatan fungsional guru besar (professor) pertama IAHN Gde Pudja Mataram. Bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat IAHN Gde Pudja Mataram, tiga guru besar yang dikukuhkan tadi pagi merupakan guru besar pertama yang berasal dari dosen tetap di IAHN Gde Pudja Mataram. Tiga guru besar yang dikukuhkan oleh dirjen Bimas Hindu antara lain:Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Agama;Prof. Dr. Siti Zaenab, S.Ag., M.Pd., CiQaR., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen PAUD;Prof. Dr. I Nyoman Wijana, S.Sos., M.Si., M.Pd., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan. Dalam momen pengukuhan Guru Besar ini memperlihatkan prestasi yang gemilang dan sangat membagakan bagi segenap civitas akademika IAHN Gde Pudja Mataram dan patut mendapat apresiasi semua pihak. Ketiga Profesor yang dikukuhkan pada hari ini merupakan sosok-sosok yang telah membuktikan keahliannya dibidang masing-masing ilmu dan menjadi bukti nyata dalam menciptakan dan mendukung keunggulan akademik IAHN Gde Pudja Mataram. Pengukuhan Guru Besar ini ditandai dengan pemasangan Samir dan kalung tanda kehormatan kepada masing-masing guru besar dan dilakukan oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI. Pada sambutannya seusai mengukuhkan tiga guru besar, Dirjen Duija berpesan agar para dosen yang dikukuhkan sebagai professor agar mampu menjadi guru besar yang mampu menunjukan kemampuannya secara akademis buka semata bangga dipanggil professor tetapi harus mampu mengemban tanggung jawab besar sebagai professor.Menjadi guru besar itu bahagianya paling sebulan saja, setelah itu justru para guru besar akan terbebani oleh kewajiban-kewajiban besar. Guru besar setiap semester harus mampu menerbitkan artikel pada jurnal internasional. Jadi jika guru besar ini tidak suka menulis, justru menjadi guru besar adalah awal dari penderitaan ungkapnya disambut gemuruh audien yang hadir di Aula Lantai 3.Dirjen Duija juga berpesan agar para professor harus mampu juga berkolaborasi dengan masyarakat karena ia adalah panutan bagi masyarakat. Jika jabatan guru besar tetapi tidak pernah menjadi pembicara di masyarakat, percuma jabatan guru besar itu tegasnya. (pm)

Image
Minggu, 08 Oktober 2023
Berkolaborasi dengan PHDI Pusat, IAHN Gde Pudja Mataram Sukses Seminarkan Pedoman Diksa Dwijati Umat Hindu di Indonesia

Mataram - Pedoman diksa dwijati umat Hindu diseminarkan di IAHN Gde Pudja Mataram pada Sabtu (7/10/2023) kemarin. Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., M.Pd. didaulat oleh PHDI Pusat untuk menjadi Ketua Panitia Pelaksana. Seminar Nasional Pedoman Diksa Dwijati Umat Hindu Tahun 2023 dilaksanakan secara hybrid. Secara luring dilaksanakan di Aula Lantai 3 IAHN Gde Pudja Mataram. Sedangkan secara daring dilakukan melalui aplikasi Zoom dan Youtube. Seminar nasional dibuka oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si. secara virtual melalui Zoom. Sedangkan peserta yang hadir mencapai ribuan peserta secara luring dan daring. Tidak kurang dari 300 orang secara langsung hadir di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat IAHN Gde Pudja Mataram. Peserta yang hadir terdiri dari Manggalaning Dharma Adyaksa PHDI Pusat, Walaning Dharma Adyaksa PHDI Pusat, Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat, Sekretaris Umum PHDI Pusat, Ketua dan Perwakilan Ormas Hindu Tingkat Nasional, Ketua Dharma Upapati PHDI Provinsi NTB, Ketua PHDI Provinsi Bali, Ketua PHDI Provinsi NTB, Sulinggih se Pulau Lombok, Perwakilan Pemangku se Pulau Lombok, Ketua PHDI Kabupaten/Kota se NTB, Ketua Organisasi Keagamaan Hindu se NTB, Ketua Pasraman se Pulau Lombok, dosen, mahasiswa serta masyarakat umum.Pada seminar tersebut menghadirkan dua orang narasumber, diantaranya Prof. Dr. Drs. I Made Surada, M.A., akademisi UHN I Gusti Bagus Sugriwa sekaligus sebagai Ketua Tim Penyusunan Pedoman Diksa Dwijati Umat Hindu dari PHDI Pusat dan Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.T.P., Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat yang juga menjabat Ketua STAH Bethara Guru Kendari, Sulawesi Tenggara. Sedangkan pembahas yang hadir dalam seminar nasional tersebut diantaranya: 1. Ida Pedanda Gde Kerta Arsa, Ketua Dharma Upapati PHDI NTB.2. Drs. Ida Bagus Heri Juniawan, M.Si., Ketua Pusat Kajian Lontar IAHN Gde Pudja Mataram.3. drh. Ida Bagus Windia, Ph.D., Perwakilan ICHI NTB.4. Ketua PHDI Provinsi seluruh Indonesia.5. Perwakilan PTKH seluruh Indonesia.6. Sulinggih/Pandita se Pulau Lombok.Seminar tersebut menghasilkan pedoman Diksa Dwijati Umat Hindu di Indonesia yang secara subtantif menekankan pentingnya persyaratan khusus bagi calon sulinggih sebelum dilakukan diksa. Selain itu pula ditentukan persyaratan khusus bagi calon nabe dalam proses diksa pariksa. (pm)

Image
Selasa, 19 September 2023
Pertama Kali Sejak Berdiri, Tiga Dosen IAHN Gde Pudja Mataram Diundang Terima SK Guru Besar

Mataram - Sebanyak tiga orang dosen Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram diundang oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) dalam rangka penyerahan SK Guru Besar (Profesor) dosen perguruan tinggi keagamaan (PTK). Undangan yang dibuat tanggal 18 September 2023 itu merupakan undangan penyerahan SK Guru Besar pertama kali bagi dosen IAHN Gde Pudja Mataram sejak dinegerikan pada Tahun 2021 bahkan sejak berdiri sebagai kampus swasta. Guru Besar pada hakekatnya adalah seorang guru, pendidik, sekaligus peneliti, yang hasil penelitiannya ditunggu oleh masyarakat luas sebagai bagian dari wujud pengabdian dalam bidang akademis. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru Besar atau profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi. Untuk menduduki jabatan akademik guru besar/profesor, harus memiliki kualifikasi akademik doktor. Berbagai persyaratan dengan kuantitas dan kualitas tertentu yang harus dipenuhi. Misalnya pengalaman mengajar minimal 10 tahun hingga membuat buku ataupun jurnal ilmiah penelitian dengan kualitas yang berbobot dan terpublikasi internasional.Menurut pasal 49 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, seorang Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor.Selain itu, Profesor juga memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.Dirjen Pendis akan menyerahkan SK Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan tentang penetapan jabatan fungsional dosen jenjang Guru Besar baik yang diterbitkan Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Penyerahan SK Guru Besar oleh Dirjen Pendis akan dilangsungkan di Operation Room Lt. 2 Kementerian Agama Jakarta Pusat pada Kamis, 21 September 2023. Selain dosen IAHN Mataram, secara keseluruhan sebanyak 116 orang dosen pada perguruan tinggi keagamaan (PTK) di bawah Kementerian Agama yang akan menerima SK sebagai guru besar (profesor). Dari keseluruhan dosen PTK yang akan menerima SK, sebanyak 36 orang memperoleh jabatan profesor bidang Ilmu Agama dan 80 orang menerima guru besar bidang Ilmu Umum.Tiga orang dosen IAHN Gde Pudja Mataram yang akan menerima SK Guru Besar, satu diantaranya memperoleh Guru Besar bidang Ilmu Agama yang di tetapkan oleh Kementerian Agama dan dua orang pada bidang Ilmu Umum yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi,. Ketiga orang tersebut adalah sebagai berikut:1. Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si., sebagai Guru Besar bidang Ilmu Sosiologi Agama;2. Dr. I Nyoman Wijana, S.Sos., M.Pd., M.Si., sebagai Guri Besar bidang Ilmu Pendidikan;3. Dr. Siti Zaenab, S.Ag., M.Pd., sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen PAUD. (pm)